Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Pemerintah Sumbar Terus Tingkatkan Upaya Mitigasi Tsunami Gempa Megathrust Mentawai

Dengan berbagai langkah yang dilakukan, masyarakat diharapkan lebih siap dan cepat dalam menghadapi potensi tsunami yang mungkin terjadi.

16 Agustus 2024 | 15.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara pengendara melintas di atas garis biru penanda batas aman tsunami di Jalan Raya Ampang, Padang, Sumatera Barat, Senin, 22 Juli 2024. Berdasarkan data BPBD Padang terdapat 22 garis biru atau disebut Blue Line Tsunami Safe Zone di Kota Padang sebagai penanda batas perkiraan. ANTARA/Iggoy el Fitra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat Ilham Wahab mengatakan Pemerintah Sumatra Barat terus meningkatkan upaya mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi tsunami di wilayah tersebut yang dipicu gempa megathrust Mentawai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Menghadapi ancaman megathrust Mentawai tentu perlu mengambil langkah-langkah antisipasi, mitigasi, pencegahan untuk meminimalisir jatuhnya korban, terutama korban jiwa. Sebelumnya sudah banyak langkah yang dilakukan, dan tentu ini pasti belum cukup karena negara sekelas Jepang pun terjadi tsunami masih juga kalang kabut," katanya kepada Tempo, Kamis, 15 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Ilham, berbagai upaya telah dilakukan, termasuk program ketangguhan masyarakat di Pesisir Selatan dan Padang Pariaman yang melibatkan IDRIB, Bank Dunia, dan BNPB. Program ini mencakup pemasangan rambu-rambu dan sistem peringatan dini tsunami di enam desa.

Selain itu, pemasangan sirine peringatan tsunami juga dilakukan di 47 titik di enam kabupaten, kecuali Mentawai. "Meskipun Mentawai tidak dilengkapi dengan sirine karena kecepatan rambat gelombang yang sangat cepat di daerah tersebut, namun kami mengupayakan langkah mitigasinya dengan kearifan lokal seperti jika terjadi gempa, 60 detik langsung lari ke dataran tinggi," katanya.

Selain itu, di Kota Padang ada dua kelurahan telah diakui oleh UNESCO sebagai "Padang Tsunami Ready Community". Sementara di Padang Pariaman dan Mentawai beberapa nagari juga turut dalam program kesiapsiagaan.

Pemasangan rambu tsunami zone juga dilakukan di 37 titik di Padang. "Padang juga ada beberapa shelter, baik milik pemerintah maupun swasta. Juga merupakan bagian dari upaya untuk meminimalisir risiko dan korban jiwa," katanya.

Lalu juga ada sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya evakuasi cepat jika terjadi gempa sebagai bagian dari strategi mitigasi bencana. "Pemerintah berharap dengan berbagai langkah ini, masyarakat akan lebih siap dan cepat dalam menghadapi potensi tsunami yang mungkin terjadi," pungkasnya.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus