Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

BMKG: Gempa M5,5 Banten Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,3.

9 Oktober 2022 | 18.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperbarui data gempa dengan magnitudo 5,5 di Banten pada hari Minggu, 9 September 2022, pukul 17.02 WIB. Getaran gempa yang terasa hingga Jabodetabek itu membuat banyak warga terkejut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,3. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,01° Lintang Selatan dan 106,07° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 22 kilometer arah barat daya Bayah, Banten, pada kedalaman 47 kilometer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Plt. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan wilayah pantai tenggara Pandeglang, Banten, diguncang gempa tektonik. “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa  bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.”

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan oblique turun (normal oblique).

Dampak Gempa 

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kabupaten Sukabumi dengan skala intensitas III-IV MMI, yaitu dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Di daerah Bayah, Sukabumi, Sagaranten, Cianjur, Panggarangan, Ciptagelar, Malingping, Cihara,  Cibeber, dan Cilograng dengan skala intensitas III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

Di daerah Citeko dan Cisarua dengan skala intensitas II-III MMI. Di daerah Pangandaran, Ciputat, Parung Panjang, Pandeglang, Majasari, Serang, Sawarna, Tamanjaya, Ujung Kulon, Merak, Tangerang, Jakarta, dan Depok dengan skala intensitas II MMI.

Berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Selain itu, hingga pukul 17.35 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

Daryono mengajak warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga meminta warga menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. 

Warga Merasakan Gempa

BMKG memberi kabar gempa lewat akun media sosialnya dan langsung direspons seribuan pengikutnya yang mengaku merasakan gempa tersebut. Warga menyatakan berlokasi di Sukabumi, Tangerang, Bogor, Cengkareng, Cimahi, Cilandak, Depok, Balaraja dan Jatinangor.

Warga juga bercerita saat-saat merasakan gempa. Akun @itzmrp__ menyangka kepalanya pusing, ternyata gempa. Ada juga yang awalnya merasa vertigo kumat, per kasur rusak, sampai menyangka roh halus menggoyang tempat tidur.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus