Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Perhatikan 5 Cara untuk Membangun Rumah Tahan Gempa Bumi

Masyarakat diharapkan mampu memiliki pengetahuan tentang mitigasi bencana yang baik. Termasuk bagaimana membangun rumah tahan gempa bumi.

30 Juni 2021 | 17.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Model rumah tahan gempa di Merapi. Foto: Sunaryo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi merupakan salah satu bencana yang cukup sering terjadi di Indonesia. Setiap harinya, daerah-daerah di Indonesia bisa digucang gempa rata-rata dari 2 hingga 3 kali sehari. Meskipun, gempa yang berguncang dalam skala kecil. Hal ini harus tetap diwaspadai karena gempa bumi masih menjadi bencana yang belum bisa diprediksi kapan akan datang.

Oleh karena itu, masyarakat diaharapkan mampu memiliki pengetahuan tentang mitigasi bencana yang baik. Salah satunya adalah pengetahuan akan bangunan yang tahan gempa, mulai dari desain hingga pondasi supaya bangunan yang ditempati oleh masyarakat menjadi tahan gempa serta mampu meminimalkan dampak destruktif yang dihasilkan dari gempa bumi.

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membangun bangunan tahan gempa

Jenis Tanah

Jenis tanah dibagi menjadi 2, yaitu tanah keras dan tanah lunak. Untuk membangun rumah atau bangunan yang tahan gempa sebaiknya Anda memilih jenis tanah yang keras karena tanah keras memilikki komponen yang kasar, seperti pasir berlempung dan kerikir berpasir serta tanah kasar lebih terkonsolidasi. Selain itu, hindari membangun bangunan atau rumah pada daerah lereng yang curam karena daerah tersebut memilikki jenis tanah lunak.

Struktur Bangunan

Struktur bangunan dalam membangun rumah atau bangunan tahan gempa sebaiknya berbentuk simetris. Struktur bangunan yang berbentuk simetris mampu menjaga keseimbangan bangunan. Selain itu, bentuk bangunan yang simetris akan lebih tahan terhadap gempa.

Penggunaan Beton Bertulang

Dalam merancang atau membangun suatu bangunan atau rumah tahan gempa sebaiknya memerhatikan struktur beton dan jumlah tulangan secara rinci dan detil supaya mampu menahan guncangan jika terjadi gempa.

Penggunaan Material Bangunan yang Ringan

Dalam membangun suatu bangunan atau rumah tahan gempa, sebaiknya menggunakan baja ringan sebagai bahan penampang genteng. Gunakan pula semen mortar. Semen mortar mampu tahan terhadap gempa, api, maupun panas matahari.

Pondasi Bangunan

Pondasi merupakan unsur terpenting yang harus diperhatikan dalam membangun suatu bangunan atau rumah tahan gempa. Banyak jenis pondasi yang mendukung struktur bangunan dalam menahan beban rumah, salah satunya adalah pondasi sepatu lari. Pondasi ini menjadi ideal untuk rumah yang dibangun dengan struktur tahan gempa serta ideal bagi rumah atau bangunan yang memilikki 2 lantai. Selain itu, perhatikan juga ketinggian bangunan atau rumah. Semakin tinggi bangunan atau rumah maka akan semakin besar gempa yang dirasakan.

EIBEN HEIZIER

Baca: Bagaimana Menyelamatkan Diri dari Gempa Bumi dalam Berbagai Situasi

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus