Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Banda Aceh - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menanam sebanyak 10 ribu bibit mangrove melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) di Mangrove Park Lampulo, kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kutaraja, Banda Aceh. Pemimpin PNM Cabang Aceh, Muhammad Wazir, mengatakan penanaman mangrove ini merupakan bagian komitmen perusahaan untuk menjaga lingkungan dan program keberlanjutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mangrove memberikan manfaat yang besar untuk kehidupan masyarakat,” kata Wazir di Banda Aceh dikutip dari Antara pada Sabtu, 25 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di sela-sela penanaman mangrove secara simbolis, Wazir menegaskan bahwa PNM tidak hanya fokus pada bisnis, tapi juga memiliki tanggung jawab sosial. Program keberlanjutan melalui penanaman mangrove tersebut merupakan satu contohnya.
Menurut Wazir, mangrove bukan hanya menjadi isu lokal, melainkan telah menjadi isu global. Selain menyimpan karbon, mangrove dapat mencegah abrasi. "Juga bagian mitigasi bencana untuk daerah pesisir,” ujarnya.
Dia berharap penanaman mangrove ini juga bisa menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat sekitar. Kelak, kata dia, Mangrove Park Lampulo akan tumbuh sebagai destinasi wisata "Ssehingga menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat seiring geliat kunjungan masyarakat untuk berwisata mangrove di Banda Aceh,” kata Wazir.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Aliman, mengapresiasi program penanaman mangrove PT PNM. Dia mengatakan, Mangrove Park Lampulo, yang luasannya mencapai 8 hektare, bukan sekadar tempat untuk menanam. "Melainkan juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat akan pentingnya untuk menjaga lingkungan," kata Aliman yang juga mengingatkan bahwa isu mangrove telah menjadi perhatian masyarakat global.