Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Sepasang panda raksasa dari Cina kini menjadi ikon baru di Taman Safari Indonesia (TSI). Keduanya, Tai Cao dan Wu Chun, datang berstatus pinjaman pada September 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mereka juga menjadi ikon kami, bahkan setiap pengunjung pasti ke sini untuk melihat mereka langsung," ucap jurubicara TSI, Julius, Minggu 16 Februari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain Tai Cao dan Wu Chun, TSI pun mengoleksi Red Panda. Tapi panda ini berbeda alias tak berkerabat dekat dengan jenis Giant Panda karena lebih menyerupai jenis binatang rakun. Namun, meski berukuran lebih kecil dari Giant Panda, sebetulnya Red Panda adalah jenis hewan pertama yang diberi nama panda.
Laman Red Panda Network menyebut hewan ini ditemukan 50 tahun lebih dulu pada 1825 dan menjadi satu-satunya spesies yang masih hidup dalam taksonomi keluarganya, Ailuridae. Fosil anggota keluarganya yang lain ditemukan termuda berusia 2 juta tahun lalu.
Dua anak Panda Merah tampil di depan publik, setelah cuaca buruk beberapa hari terakhir di Port Lympne Wild Animal Park, Kent, Inggris, (1/11). AP/Gareth Fuller, PA Wire
"Iya mereka duluan sebenarnya. Di film 'Kung Fu Panda' saja kan mereka jadi guru atau master kungfu, jadi mereka lebih tua dari Tai Cao dan Wu Chun," ucap seorang petugas perawat panda-panda itu di TSI. Dia merujuk kepada karakter Master Shifu dalam seri film tersebut.
Red Panda disebutkan pula menjadi indikator penting dari kelestarian hutan di timur Pegunungan Himalaya. Sempat dikira kerabat rakun, Red Panda kemudian singgah di keluarga beruang (Ursidae), sebelum dipastikan genetiknya dan mamalia ini ditetapkan memiliki keluarganya sendiri, Aluridae.