Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Sejak 2000 Erosi Maksimum di Pesisir Demak Capai 50 Meter Per Tahun

Erosi paling tinggi terjadi di daerah perbatasan dengan Kota Semarang.

13 Juli 2022 | 16.43 WIB

Sejumlah warga melewati jalan rusak akibat terjangan ombak di Desa Bedono, Sayung, Demak, Jawa Tengah, Selasa 8 Desember 2020. Menurut data yang dihimpun BPBD Kabupaten Demak, sekitar 40 rumah di pesisir setempat mengalami kerusakan ringan hingga berat, sembilan diantaranya roboh akibat diterjang gelombang air laut tinggi pada Minggu (6/12) malam - Senin (7/12) dini hari. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Perbesar
Sejumlah warga melewati jalan rusak akibat terjangan ombak di Desa Bedono, Sayung, Demak, Jawa Tengah, Selasa 8 Desember 2020. Menurut data yang dihimpun BPBD Kabupaten Demak, sekitar 40 rumah di pesisir setempat mengalami kerusakan ringan hingga berat, sembilan diantaranya roboh akibat diterjang gelombang air laut tinggi pada Minggu (6/12) malam - Senin (7/12) dini hari. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Semarang - Pergeseran garis pantai ke daratan atau erosi di pesisir Kabupaten Demak mencapai 50 meter per tahun. Hal itu disampaikan Konsultan Riset Center for International Forestry Research atau Cifor, Phidju Marrin Sagala, di Semarang pada Senin, 11 Juli 2022.

Phidju telah meneliti pergeseran garis pantai Kabupaten Demak dalam kurun 2000 sampai 2020. "Demak erosi rata-rata yang kami dapatkan 8,96 meter per tahun," katanya. "Kalau nilai maksimum bisa sampai 40 hingga 50 meter per tahun di beberapa titik."
Dia menggunakan metode statistik end point rate dalam penelitiannya. Phidju mencatat pergeseran garis pantai dari ujung perbatasan Kabupaten Demak dengan Kabupaten Jepara sampai Kota Semarang. 
 
"Jadi (selisih jarak) garis pantai tahun terlama dan garis pantai terbaru dibagi dengan jumlah tahun yang diamati," ungkap lulusan Institute Pertanian Bogor tersebut.
 
Menurutnya, laju pergeseran garis pantai ke arah daratan di Demak tak merata. Erosi paling tinggi terjadi di daerah perbatasan dengan Kota Semarang. "Paling parah di Sayung. Ada beberapa titik yang dilihat dari citra satelit jomplang banget," sebutnya.
 
Dia menyebut, tingginya erosi di Kabupaten Demak tersebut dipengaruhi sejumlah faktor antara lain tingkat kemiringan pantai yang rendah. "Kemiringan pantai yang landai, ketinggian gelombang lebih tinggi, tata guna lahan yang dulu mangrove jadi tambak," ujar dia.
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus