Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Satwa liar di Gunung Tilu, Kabupaten Bandung, kembali bertambah. Sekeluarga lutung dan tiga owa jawa dilepasliarkan di cagar alam itu, Sabtu, 5 Juni 2021--Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Satwa yang dilindungi dari kepunahan itu sebelumnya sempat dipelihara warga di Surabaya dan Garut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum dilepaskan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, mereka menjalani masa rehabilitasi di kandang kelolaan The Aspinall Foundation Indonesia di Ciwidey, Kabupaten Bandung. Kedua lembaga itu bekerja sama sejak 2014. Kini total 40 ekor owa jawa dan 17 ekor lutung yang mereka kembalikan ke alam di kawasan Gunung Tilu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Owa jawa lepasan baru itu diberi nama Femi, berusia 4,5 tahun. Owa betina itu disita petugas BKSDA Jawa Timur di Surabaya lalu dibawa ke Pusat Rehabilitasi Primata Jawa (PRPJ) di Ciwidey pada 2018. Sejenisnya yang dinamakan Doni, owa jantan berusia 6 tahun, diserahkan 2017 oleh Pusat Penyelamatan Satwa Tegal Alur Jakarta. Satu lagi yang dinamakan Lola, berusia 4,5 tahun, merupakan hasil penyerahan sukarela dari warga Garut pada 2018.
Pelepasan itu untuk menambah populasi owa jawa (Hylobates moloch) di Gunung Tilu. Dari hasil survei pada 2010, populasinya tidak lebih dari 45 ekor. Selain dari lepasan 37 ekor owa sejak 2011, tambahan penghuni berasal dari kelahiran. “Bayi-bayi baru sebanyak 3 individu di kawasan tersebut,” kata Himawan Sasongko dari BKSDA Jawa Barat lewat keterangan tertulis, Sabtu 5 Juni 2021.
Tergolong satwa primata yang endemik atau hanya ada di Pulau Jawa, jumlah populasi owa total berkisar 2000 – 4000 ekor. Kebanyakan tersebar di kawasan konservasi dan hutan lindung Jawa Barat dan sebagian kecil lainnya di Jawa Tengah.
Petugas juga melepaskan sekeluarga lutung jawa (Trachypithecus auratus mauritius). Pasangan yang diberi nama Ocid, jantan berusia 7 tahun, dengan Moni, lutung betina berusia 5 tahun, telah menjalani masa rehabilitasi sejak 10 November 2018. Anaknya yang diberi nama Natalia, lahir pada 18 Desember 2019.
Tim petugas gabungan selanjutnya akan memantau perkembangan keluarga lutung jawa dan owa jawa sehari-hari dengan mengikuti pergerakan dan pengamatan proses adaptasi hingga minimal selama 6 bulan.