Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan pet kargo dan kandang berisi berbagai jenis kucing memenuhi pelataran GOR Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 24 Desember 2022. Sementara, di salah satu ruangan terdapat puluhan kucing dewasa belum siuman setelah dibius. Mereka tampak diatur rapi di atas sebuah alas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pagi ini Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta menjalankan program sterilisasi kucing dan vaksinasi rabies drive thru. Hal yang menarik adalah pembayaran sterilisasi dilakukan dengan botol plastik bekas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dinas KPKP tidak sendirian, program ini berawal dari ide Doni Herdaru Tona dari Animal Defenders Indonesia, yang ingin memecahkan masalah over populasi. Jika bekerja sama dengan klinik, kuota sterilisasi tidaklah banyak. “Sebagai unit komersial, klinik mesti memikirkan untung berapa sehingga bisa sosialnya,” jelas Doni lokasi acara.
Ia berpikir bagaimana caranya agar steril dalam jumlah banyak tanpa membebankan klinik. “Saya campur idenya, masyarakat jangan dibiasakan gratis. Bayar dengan kepedulian lingkungan, yaitu sweeping botol bekas. Dengan satu aksi kita dapat dua manfaat,” kata Doni.
Kepala Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menyambut baik ide tersebut, “Inilah yang namanya kolaborasi, idenya autentik sekali dari kawan-kawan Animal Defender.”
Pihaknya mengajak masyarakat untuk sterilisasi kucing gratis, tapi imbalannya masyarakat cukup membawa botol-botol bekas saja. "100 botol untuk kucing jantan, 150 botol untuk kucing betina,” kata Elia. Kuota sterilisasi yang disediakan hari ini adalah 250 ekor kucing jantan dan 50 ekor kucing betina.
Sasaran kegiatan sterilisasi kucing adalah steril kucing tak berpemilik dengan metode TNR (Trap Neuter Return) di daerah yang bermasalah dengan over populasi kucing dan steril kucing lokal berpemilik.
Botol Bekas
Acara perdana ini dilakukan di Kelurahan Cempaka Putih Barat bukan tanpa alasan. “Sebenarnya kita tawarkan ke seluruh wilayah Jakarta untuk mengelola sampah imbalan ini. Ternyata, yang siap terlebih dahulu adalah Jakarta Pusat, persisnya di Cempaka Putih Barat,” jelas Elia mengenai alasan pemilihan lokasi di kelurahan ini.
Kebetulan, juga ada Gelanggang Olah Raga yang bisa digunakan sebagai tempat acara. Elia berharap program ini bisa diduplikasi oleh masyarakat yang lain, di wilayah lain. “Pada intinya Pemprov DKI Jakarta mendukung,” jelasnya.
Doni mengapresiasi sampah plastik bekas yang dibawa warga sebagai sungguh-sungguh sampah bukan sengaja beli lalu dijadikan sampah. “Yang saya temui di sana benar botol-botol bekas. Ada yang remek, masih ada isinya, yang nggak keruan. Saya menghargai itu, artinya benar sampah,” kata Doni.
Sampah Plastik
Di salah satu sudut lokasi acara terlihat tumpukan botol plastik bekas sebagai bayaran steril kucing. Di dekat sampah, beberapa ibu berseragam kuning tampak berdiri.
Para ibu berseragam itu adalah anggota PKK RW 4 Kelurahan Cempaka Putih Barat yang telah siap memilah sampah plastik. “Pak Camat sudah tahu kinerja kita, maka berani menerima tawaran kerja sama. Urusan sampah, kita nomor satu,” kata Elisa Agustina, Ketua PKK RW 4.
RW tersebut memang memiliki program kebersihan lingkungan, salah satunya mengumpulkan sampah plastik, memilah dan menjual ke bank sampah. “Di wilayah kami, warga dari rumah memang sudah memilah sampah. Kami selalu mengedukasi masyarakat bahwa memilah sampah itu ada keuntungan, tidak terlalu banyak yang dibuang ke Bantar Gebang. Sampah organik bisa kita gunakan lagi sebagai pupuk di wilayah kita. Kita bisa menciptakan gang hijau di wilayah kita,” jelasnya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.