Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena petir dan guntur biasanya melibatkan angin kencang, hujan lebat, hujan es, salju, atau tidak ada curah hujan sama sekali. Petir dalam laman britannica, hasil dari proses pelepasan listrik yang terdapat ketidakseimbangan muatan antara suatu wilayah awan dan permukaan lain secara signifikan untuk menembus hambatan udara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petir dapat menyebabkan udara sekitarnya memanas hingga 27.700 derajat Celcius, dan seringkali membuat benda-benda di dekatnya terbakar. Bahaya petir pada manusia mengakibatkan mulai dari amnesia hingga henti detak jantung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Munculnya petir berkaitan dengan awan cumulonimbus, awan berlapis dengan bentangan horizontal besar (stratiform), dalam badai salju, badai debu, dan terkadang dalam debu dan gas yang dipancarkan oleh letusan gunung berapi. Selama badai petir, petir terjadi di dalam awan, di antara awan, antara awan dan udara, atau antara awan dan tanah.
Baca: Pakar: Musim Hujan Tiba Waspada Petir di Tengah Kota
Penyebab Terjadinya Petir
Saat udara hangat naik, itu menjadi dingin dan mengembun membentuk tetesan kecil air. Jika ada cukup ketidakstabilan di udara, udara hangat naik dengan cepat dan uap air akan segera membentuk awan kumulonimbus, yang terbentuk dalam waktu kurang dari satu jam. Melansir dari metoffice, tetesan air bergabung untuk menciptakan tetesan yang lebih besar membeku membentuk kristal es, akibatnya, sirkulasi udara di awan, air membeku di permukaan tetesan atau kristal.
Akhirnya, tetesan menjadi terlalu berat untuk ditopang oleh aliran udara ke atas dan jatuh sebagai hujan es. Saat hujan es bergerak di dalam awan, ini akan mengambil muatan negatif yang bergesekan dengan kristal es bermuatan positif lebih kecil.
Muatan negatif terbentuk di dasar awan tempat hujan es terkumpul, sedangkan kristal es yang lebih ringan tetap berada di dekat bagian atas awan dan menghasilkan muatan positif. Muatan negatif tertarik ke permukaan bumi dan awan serta benda lain, apabila daya tarik menjadi terlalu kuat, muatan positif dan negatif bersatu atau melepaskan, untuk menyeimbangkan perbedaan kilatan petir. Pemuaian yang cepat dan pemanasan udara yang disebabkan oleh petir, menciptakan bunyi guntur yang keras.
Diperkirakan sambaran petir menghantam suatu tempat di permukaan bumi kira-kira 44 kali setiap detik, total hampir 1,4 miliar sambar petir setiap tahun. Karena fakta bahwa petir diciptakan oleh pemanasan yang intens di permukaan bumi, badai ini paling sering terjadi di wilayah dunia yang cuacanya panas dan lembab.
BALQIS PRIMASARI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.