Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sempat ditarik dari toko aplikasi, TikTok kini kembali tersedia di App Store dan Google Play Store di Amerika Serikat. Aplikasi ini sebelumnya sempat dilarang karena ada undang-undang yang mengharuskan pemiliknya, ByteDance, menjual aset TikTok di AS atau menghadapi pemblokiran total.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TikTok, yang digunakan hampir setengah populasi Amerika, menghilang dari toko aplikasi sejak bulan lalu sebelum aturan tersebut mulai berlaku pada 19 Januari 2025. Sehari setelahnya, Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menunda penerapan larangan tersebut selama 75 hari, memungkinkan TikTok tetap beroperasi untuk sementara waktu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun Trump telah memberikan jaminan, Apple dan Google tetap menahan aplikasi ini dari toko mereka hingga akhirnya TikTok mengumumkan, “Versi terbarunya kini sudah dapat diunduh kembali,” sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin, 17 Februari 2025.
Para analis berpendapat bahwa penundaan ini terjadi karena Apple dan Google menunggu kepastian bahwa mereka tidak akan dituntut karena menyediakan TikTok. Arahan Trump menyatakan bahwa perusahaan yang mengoperasikan toko aplikasi atau pasar digital tidak akan menghadapi sanksi karena terus mengizinkan TikTok beroperasi.
“TikTok telah diunduh lebih dari 52 juta kali pada 2024, dengan 52 persen dari total unduhan berasal dari Apple App Store dan 48 persen dari Google Play Store,” kata perusahaan riset pasar Sensor Tower.
Adapun undang-undang yang mewajibkan ByteDance untuk menjual TikTok di AS ditandatangani oleh Presiden Joe Biden pada April tahun lalu. Kebijakan ini didorong oleh kekhawatiran bahwa Cina bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk memata-matai warga Amerika.
Trump sendiri mengatakan bahwa dia sedang berdiskusi dengan beberapa pihak terkait rencana akuisisi TikTok. “Saya kemungkinan akan mengambil keputusan tentang masa depan aplikasi tersebut pada Februari.”
Foto 
