Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang gempa tektonik bermagnitudo 2,8 menggoyang daerah Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Selasa dinihari, 27 Februari 2024. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, sumber gempa itu berada di darat, tapi tidak tepat di jalur Sesar Lembang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berita populer selanjutnya tentang masa panen raya di beberapa sentra padi dibayangi cuaca ekstrem karena bertepatan dengan peralihan musim hujan ke musim kemarau atau periode pancaroba pada Maret-April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, beredar informasi di media sosial X perihal Sistem Rekapitulasi Pemilihan Umum atau Sirekap yang dibuka aksesnya secara ilegal oleh 'orang dalam'. Pembukaan akses ilegal dalam ranah teknologi disebut backdoor.
Gempa tektonik bermagnitudo 2,8 menggoyang daerah Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Selasa dinihari, 27 Februari 2024. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, sumber gempa itu berada di darat, tapi tidak tepat di jalur Sesar Lembang.
“Lebih ke utaranya Sesar Lembang,” kata dia saat dihubungi, Selasa, 27 Februari 2024. Gempa dicatat BMKG tepatnya terjadi pada pukul 03.09 WIB.
Kecamatan Ciater di Subang dan Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, memang berdampingan. Keduanya juga sama terkenal sebagai kawasan wisata alam di utara Bandung. termasuk Gunung Tangkuban Perahu berlokasi di sana.
Pada kejadian gempa terbaru di Ciater, intensitas guncangannya terukur pada skala III MMI. Artinya, getaran lindu terasa nyata di dalam rumah seakan ada truk yang melintas. Sejauh ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.
Masa panen raya di beberapa sentra padi dibayangi cuaca ekstrem karena bertepatan dengan peralihan musim hujan ke musim kemarau atau periode pancaroba pada Maret-April 2024.
Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan beberapa wilayah di sentra produksi padi mulai memasuki panen raya pada Maret dan April 2024. Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan Ismail Wahab mengatakan daerah Ngawi, Jawa Timur, menjadi salah satu daerah yang siap panen.
Dia pun memprediksi produksi padi pada bulan April lebih tinggi dibandingkan bulan Maret. Di Jawa Timur misalnya, diprediksi akan panen padi 239 ribu hektare pada Maret 2024. Sementara, pada April 2024 akan panen padi 300 ribu hektare.
"Salah satunya di Jawa Timur, misalnya di Ngawi, sudah mulai memasuki musim panen dan siap berproduksi. Maret ini pun Ngawi diprediksi lahan padi yang akan panen seluas 18 ribu hektare. Itu membuktikan kemampuan berproduksi padi," kata Ismail melalui keterangan tertulis, Selasa, 27 Februari 2024.
Beredar informasi di media sosial X perihal Sistem Rekapitulasi Pemilihan Umum atau Sirekap yang dibuka aksesnya secara ilegal oleh 'orang dalam'. Pembukaan akses ilegal dalam ranah teknologi disebut backdoor.
Dugaan backdoor ini sebagai penyebab aplikasi Sirekap yang dipakai selama gelaran pemilu serentak 2024 mengalami sejumlah permasalahan, dimulai dari melambungnya suara masing-masing pasangan calon hingga kekeliruan hasil scan formulir C-1 di aplikasi tersebut.
Pantauan Tempo di media sosial X, postingan ini mulai viral sejak Minggu, 25 Februari 2024. Berawal dari pengguna @brother_djon mengetweet, "Ternyata orang ini yang merekayasa algoritma aplikasi Sirekap yang dipesan KPU, bikin malu," cuit akun itu.
Selanjutnya, muncul balasan dari akun lainnya, membahas kalau kisruh di Sirekap diduga karena ada backdoor yang dilakukan oleh oknum internal, akhirnya firewall berhasil ditembus.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.