Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) menganggap World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei nanti bisa menjadi momentum penguatan infrastruktur air. Direktur Eksekutif Perpamsi, Subekti, mengatakan bahwa infrastruktur air di dalam negeri masih membutuhkan perbaikan dari sisi tata kelola, strategi pembangunan, serta aspek penting lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Khusus di sektor air minum, baik itu air minum perpipaan dan sanitasi," ujar Subekti melalui keterangan tertulis pada Rabu, 24 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika tidak segera dibenahi, kata Subekti, persoalan air dan sanitasi bisa menghambat target Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045. Mewakili persatuan entitas air minum, Subekti menyebut World Water Forum sebagai agenda penting dunia dan nasional.
Sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10, Indonesia mengundang 43 duta besar dan 4 organisasi internasional. Dengan jumlah undangan tersebut, diproyeksikan terdapat 30-50 ribu peserta dari delegasi negara yang hadir. “Para duta besar berperan penting dalam sosialisasi forum ini agar lebih banyak peserta yang berkontribusi,” tutur Subekti.
Melalui World Water Forum ke-10, Indonesia berniat mendorong negara dan pemangku kepentingan di lingkup global untuk menyoroti persoalan seputar air. Ada 4 pembahasan utama dalam World Water Forum kali ini, yaitu konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters). Agenda ini terbagi atas proses tematik, regional, serta politik.