Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menegaskan pihaknya tidak pernah melarang diskusi People's Water Forum (PWF) 2024 yang berlangsung di Hotel Oranjje, Denpasar, pada Senin, 21 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apalagi, kata Mahendra, kegiatan tersebut dilakukan dalam bentuk diskusi ilmiah dan sebelumnya telah memberitahukan kepada aparat yang berwenang sesuai ketentuan perundang-undangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kritik yang dilontarkan PWF pada penyelenggaraan forum air terbesar di dunia di Bali adalah hal biasa yang harus disikapi dengan positif, karena pada dasarnya WWF (World Water Forum) dan PWF memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menjaga ketersediaan air guna kelangsungan kehidupan," kata Mahendra kepada Tempo, Jumat, 24 Mei 2024.
Yang paling utama, menurut dia, harus sepakat untuk bersama-sama menjaga situasi di Bali agar tetap aman, shanti dan nyaman bagi siapapun. Mengenai ormas Patriot Nusantara yang melakukan pembubaran acara PWF, Mahendra mengatakan tidak mengenal dan belum pernah berinteraksi.
"Saya tidak memberikan perintah atau imbauan baik tertulis maupun lisan kepada siapapun untuk membubarkan kegiatan yang dilaksanakan oleh People's Water Forum," ujar Mahendra.
Terkait keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja di lokasi PWF 2024, menurut Mahendra, hal itu untuk mencegah terjadinya benturan yang lebih luas antara panitia PWF 2024 dengan anggota PGN. "Sambil menunggu aparat keamanan tiba di tempat dan melakukan penanganan sebagaimana mestinya," ungkapnya.
Mengenai penindakan terhadap Ormas PGN yang telah melakukan intimidasi, Mahendra menyebutkan undang-undang dan peraturan turunannya sudah mengatur proses penindakan terhadap ormas.
Sebelumnya, terjadi aksi premanisme oleh ormas PGN dengan mengintimidasi diskusi PWF 2024 di Hotel Oranjje, Denpasar. Mereka membawa-bawa nama polisi dan Pj Gubernur Bali untuk melakukan pembubaran diskusi.
Pilihan Editor: Badan Geologi: Gunung Suoh di Lampung Barat Tiba-tiba Meletus