Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pekan ini kami menurunkan laporan utama tentang Windu Aji Sutanto. Dia mantan relawan Presiden Joko Widodo di Jawa Tengah dalam pemilihan presiden 2014. Windu seorang pengusaha tambang nikel. Kejaksaan Agung menetapkannya sebagai tersangka karena melakukan tambang ilegal nikel di Blok Mandiodo, Sulawesi Tenggara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penetapan jaksa itu mengonfirmasi temuan investigasi Tempo pada akhir tahun lalu yang terbit awal tahun ini. Perusahaan Windu Aji, PT Lawu Agung Mining, diduga menambang nikel di konsesi PT Aneka Tambang Tbk tanpa dilengkapi dokumen yang sah. Sebab, penambangan berada di kawasan hutan yang memerlukan izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kami memindai lewat satelit ternyata area penambangan berkali-kali lipat dari izin yang mereka dapatkan, merambah kawasan hutan, bahkan keluar dari area konsesi. Dalam liputan itu kami menghitung pendapatan menambang nikel di blok itu mencapai Rp 21 triliun. Tapi, dalam perhitungan jaksa, kerugian negara hanya Rp 5,7 triliun.
Setelah liputan itu terbit, PT Lawu Agung Mining menggugat kami ke Dewan Pers. Setelah sidang mediasi, Dewan Pers menyatakan liputan tersebut memenuhi kaidar jurnalistik. Penyidikan jaksa mengkonfirmasi putusan Dewan Pers tersebut.
Siapa Windu Aji Sutanto? Dalam edisi kali ini kami memetakan jaringannya di lembaga penegak hukum. Ia diduga memanfaatkan perannya sebagai relawan Jokowi membangun relasi untuk kepentingannya. Relasi tersebut kemudian ia pakai untuk menjajakan pengaruh menyelesaikan banyak perkara hukum. Karena itu, para tersangka korupsi proyek menara BTS mengaku menitipkan uang agar Windu mengerem pengusutan proyek di Kementerian Komunikasi dan Informatika itu.
Selain mengulas sepak terjang Windu Aji Sutanto, kami menyajikan liputan menarik lain di bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan. Di bidang politik, kami menulis upaya Menteri Luhut Pandjaitan menguasai Golkar, ekonomi soal proyek merugi PGN, dan kebudayaan ada usaha mengembalikan barang jarahan benda bersejarah dari Belanda. Dari rubrik Urban, kami mengulas diet sehat para pesohor menurunkan berat badan.
Semoga artikel-artikel tersebut bermanfaat. Selamat membaca dan berakhir pekan.
Bagja Hidayat
Redaktur Eksekutif
Koncoisme di Belakang Tambang Nikel Ilegal
Bekas relawan Jokowi menjadi tersangka tambang nikel ilegal senilai Rp 5,7 triliun. Sindikat lancung yang mesti diusut.
Mengapa Luhut Pandjaitan Ingin Menguasai Golkar
Pedukung Luhut Pandjaitan bermanuver mendongkel Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar. Airlangga sulit mencari koalisi.
Risiko Investasi Energi Proyek PGN
BPK menyelisik sejumlah aksi korporasi PGN yang disebut memicu kerugian Rp 5,2 triliun. Penegak hukum perlu turun tangan.
Banyak Jalan Menurunkan Berat Badan
Beragam cara diet untuk menurunkan berat badan ditempuh banyak orang, termasuk figur publik. Mereka berbagi kiat diet sehat dan aman.