Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Italia
Luas negara: 301.338 km2
Jumlah penduduk: 60,2 juta jiwa
Organisasi: Federazione Italiana Gioco Calcio Berdiri: 1898
Keikutsertaan: 1934, 1938, 1950, 1954, 1962, 1966, 1970, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006
Gelar terbaik: Juara Piala Dunia Italia 1934, Prancis 1938, Spanyol 1982, dan Jerman 2006
Grup F: Italia, Paraguay, Selandia Baru, dan Slovakia
Keduanya diundang sebagai tamu kehormatan dalam pergelaran musik tahunan Italia, Festival Musim Sanremo, di Teatro Ariston, 19 Februari lalu. Marcello Lippi dan Antonio Cassano memang tak tampil di panggung yang melahirkan banyak penyanyi beken Italia itu. Tapi pelatih tim nasional Italia dan pemain klub Sampdoria ini mendapat sorotan karena perseteruannya menjelang Piala Dunia Afrika. ”Pelatih seharusnya minum pil,” kata Cassano. ”Saya telah membuatnya takut.”
Festival musik itu memang seakan menjadi milik Cassano. Sejumlah penonton memberikan dukungan lewat poster dan tepuk tangan. Aktor Italia, Paolo Villaggio, bahkan memberikan dukungan kepada Cassano dalam festival itu. ”Seseorang harus memberi tahu Lippi supaya memanggil Cassano ke Piala Dunia,” kata Villaggio.
Lippi mengabaikan semua simpati itu. Pelatih terbaik dunia 1996 dan 1998 versi International Federation of Football History and Statistics itu hanya mengatakan tak perlu minum pil apa pun. Ia sepertinya sudah menutup pintu buat Cassano, si anak nakal. ”Siapa Cassano? Saya tak tahu,” kata Lippi, menjawab pertanyaan mengapa tak memanggil penyerang temperamental ini.
Italia merupakan juara bertahan yang dijagokan kembali akan mempertahankan trofi. Tim Azzurri—julukan tim sepak bola Italia—memiliki tradisi sebagai tim unggulan dalam setiap Piala Dunia. Italia telah merebut empat kali juara dunia, hanya butuh satu trofi lagi untuk menyamai prestasi Brasil.
Presiden Federasi Sepak Bola Italia Giancarlo Abete tak memberikan pilihan lain kepada tim nasional: juara Piala Dunia Afrika. Italia tak mau gagal seperti dalam Piala Eropa 2008. Mereka kandas di kuarter final oleh Spanyol melalui adu penalti. Italia pun tak memberi ampun pelatih Roberto Donadoni yang dinilai gagal di kompetisi Eropa itu.
Lippi, 62 tahun, kembali menjadi pilihan pengganti Donadoni karena keberhasilannya di Piala Dunia 2006. Setelah menangani tim nasional lagi, bekas pelatih Juventus itu tak pernah memasukkan nama Cassano. Kata dia, tim nasional Italia terbuka kepada siapa pun. ”Saya tak pernah bilang Tizio dan Caio keluar,” ujarnya. Tizio dan Caio itu seperti kata Fulan yang tak merujuk pada seseorang.
Desakan memasukkan Cassano makin menguat ketika Italia main imbang tanpa gol saat melawan Kamerun dalam pertandingan persahabatan awal Maret lalu. Cassano dinilai bisa menjawab persoalan di lini depan tim nasional. Dalam pertandingan itu, pelatih malah memasukkan pemain baru, yakni kiper Salvatore Sirigu, bek Leonardo Bonucci, dan gelandang Andrea Cossu.
Lippi memang memiliki filosofi dalam melatih sepak bola. Ia menuangkan pemikiran kepelatihan itu dalam bukunya, A Game of Ideas. Sepak bola dibangun dengan semangat dan kesatuan tim. Kelompok pemain hebat, kata dia, tak penting membangun tim terbaik.
Filosofi tak perlu pemain hebat dalam tim itu sepertinya menjadi sandungan bagi bintang seperti Cassano. Bekas pemain AS Roma ini terkenal temperamental sehingga bisa mengganggu permainan tim. Cassano pernah dilarang bermain selama lima pertandingan karena melempar kausnya ke wasit ketika di Sampdoria.
Lippi sebenarnya membuka peluang bagi pemain bintang. Beberapa pemain yang memperkuat Piala Dunia Jerman 2006 masih menjadi andalan. Ia masih memanggil penjaga gawang Gianluigi Buffon, bek Fabio Cannavaro, serta gelandang Andrea Pirlo dan Gennaro Gattuso. Cannavaro merupakan pemain terbaik dunia versi Federasi Sepak Bola Internasional, FIFA, pada 2006.
Pemain tua itu justru menjadi kunci sukses Italia lolos kualifikasi. Lippi berhasil menggabungkan pemain tua dan muda di Italia. Kata Lippi, kualitas pemain memang bukan dilihat dari usia atau teknik. Pemain berkualitas dilihat dari semangat, pengalaman, karisma, dan kebijaksanaan di lapangan. ”Piala Dunia hanya pertandingan sebulan, bukan turnamen yang panjang,” kata Lippi. ”Jadi usia bukan masalah.”
Di bawah pelatih Lippi, Italia tampil mengesankan di babak kualifikasi. Tim Azzurri tak terkalahkan dalam sepuluh pertandingan. Mereka menang tujuh kali dan tiga kali imbang sehingga berada di puncak Grup 8 Zona Eropa. Italia juga tak pernah kalah dalam 31 laga internasional.
Di Afrika, Italia berada satu grup dengan Paraguay, Selandia Baru, dan Slovakia. Azzurri menghadapi cobaan berat pada pertandingan pertama melawan wakil Amerika Latin, Paraguay. ”Semua tim menunjukkan kualitas hebat,” kata Lippi kepada Rai Sport. ”Kami harus main sepenuh hati.”
Lippi sudah mengisyaratkan Piala Dunia Afrika Selatan sebagai karier terakhir karena dia ingin kembali ke Juventus. Sejumlah pelatih masuk daftar pengganti Lippi, seperti Carlo Ancelotti, pelatih Chelsea Inggris, dan Massimiliano Allegri dari Cagliari.
Piala Dunia sekarang juga akan menjadi kompetisi terakhir bagi Fabio Cannavaro dan Gennaro Gattuso. Kompetisi terakhir yang diharapkan menjadi kado manis sebelum pensiun bagi pelatih dan pemain. Lippi memberikan kepercayaan kepada pemain berpengalaman.
Lippi memang bisa memanggil siapa saja, termasuk Cassano, asal bersetuju dengan sang pelatih. Pemain kelahiran 12 Juli 1982 itu juga masih berharap bisa memperkuat tim nasionalnya. ”Saya cinta negara ini dan ingin menjadi bagian Azzurri,” kata Cassano. Kalau tidak, Cassano hanya merayakan agenda besar, yakni menikah dengan Carolina Marcialis pada Juni, bersamaan dengan Piala Dunia.
Yandi M.R. (Goal, Skysports, Football Italiano)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo