Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DI antara para pemain pilar Aljazair yang datang dari berbagai klub Eropa—Prancis, Inggris, Jerman, Portugal, dan yang lain— tersebutlah nama Nadir Belhadj. Dia tak menempati posisi sentral di tim, misalnya playmaker, striker, atau stopper. Belhadj ”cuma” seorang bek kiri.
Tapi jangan salah, Belhadj bak Roberto Carlos bagi Brasil di masa lalu. Pemain berusia 27 tahun ini kerap mengundang decak kagum karena kemampuannya menyerang. Senjata utamanya adalah tendangan keras. Karena daya gedornya, pelatih kerap pula memainkannya di posisi gelandang sayap kiri, baik di Aljazair maupun di klub Portsmouth, Inggris.
”Saya sama senangnya, menyerang atau bertahan,” katanya. Gawang Argentina dia bobol dua kali lewat tendangan bebas tatkala Aljazair kalah 3-4 dalam sebuah partai uji coba pada Januari 2007. Sangat jarang ada seorang pemain mampu membobol gawang Argentina dua kali dalam satu kesempatan.
Dia lahir di Saint-Claude, Prancis. Mengawali karier di klub Lens, kariernya berkembang bersama Sedan dan Olympique Lyon. Lyon kemudian meminjamkannya ke Portsmouth sejak musim lalu. Mencetak dua gol dari 29 pertandingan, pemain kidal ini lantas dibeli permanen oleh The Pompey—julukan Portsmouth.
Tahun depan, dunia bisa melihat bakat besar ”Roberto Carlos dari gurun” ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo