Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
NAMA Wiel Coerver, 84 tahun, mau tak mau membuat publik pencinta sepak bola mengenang masa kejayaan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, sekaligus kegagalan yang pahit. Kala itu, pada 1976, dalam penyisihan Olimpiade, hampir saja Merah-Putih tampil di Montreal, Kanada. Sayang, di Senayan, tim Indonesia kandas di tangan Korea Utara melalui adu penalti. ”Saya memang kurang mengasah kemampuan pemain menendang penalti,” kata Coerver mengenang kejadian di masa silam itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo