Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

35 Tahun Tragedi Hillsborough, Insiden Kelam Sepak Bola Dunia Sebabkan Ratusan Orang Tewas dan Terluka

Hillsborough Disaster atau tragedi Hillsborough yang menewaskan ratusan orang termasuk yang terluka. Salah satu tragedi sepak bola dunia.

15 April 2024 | 13.37 WIB

Kerusuhan dalam pertandingan semi final Piala FA pada 15 April 1989 yang mempertemukan Liverpool dan Nottingham Forest menjadi salah satu tragedi terburuk dalam sejarah sepak bola. Peristiwa yang terjadi di Stadion Hillsborough, Sheffield, Inggris itu mengakibatkan 96 tewas dan diingat sebagai Hillsborough Disaster. Korban tewas sebagian besar merupakan suporter Liveprool. HILLSBOROUGH INQUESTS
Perbesar
Kerusuhan dalam pertandingan semi final Piala FA pada 15 April 1989 yang mempertemukan Liverpool dan Nottingham Forest menjadi salah satu tragedi terburuk dalam sejarah sepak bola. Peristiwa yang terjadi di Stadion Hillsborough, Sheffield, Inggris itu mengakibatkan 96 tewas dan diingat sebagai Hillsborough Disaster. Korban tewas sebagian besar merupakan suporter Liveprool. HILLSBOROUGH INQUESTS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, pada 15 April 1989 atau 35 tahun lalu terjadi insiden kelam di Hillsborough Stadium yang mempertemukan Liverpool dengan Nottingham Forest. Penonton berdesakan dan membludak hingga area pertandingan, akibatnya 700 lebih orang luka dan hampir seratus orang tewas. Orang-orang menyebutnya Hillsborough Disaster alias Tragedi Hillsborough.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Peristiwa itu menjadi salah satu catatan hitam dalam sejarah sepak bola dunia. Orang-orang yang terluka di antaranya tak dapat sembuh. Mereka menjalani sisa hidup bersama penderitaan akibat insiden. Salah satunya Andrew Devine, pendukung setia Liverpooll yang terluka parah saat tragedi. Dia meninggal setelah mengalami pnemonia aspirasi puluhan tahun pasca kejadian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kronologi Tragedi Hillsborough

Dilansir dari artikel Soccer and Society bertajuk “4 Death on the Terraces: The Contexts and Injustices of the 1989 Hillsborough Disaster”, kala itu pendukung lawan dipisahkan, seperti yang biasa terjadi pada pertandingan domestik di Inggris. Pendukung Nottingham Forest ditempatkan di Stand Selatan dan Spion Kopa di ujung timur, dengan kapasitas gabungan 29.800. Tribune dapat diakses melalui 60 pintu putar yang ditempatkan di kedua sisi.

Sedangkan pendukung Liverpool ditempatkan di ujung Utara dan Barat (Leppings Lane), menampung 24.256 penggemar, dicapai melalui 23 pintu putar dari sebuah ruang sempit. Sepuluh pintu untuk akses ke 9.700 kursi di Stand Utara. Enam pintu untuk akses ke 4.456 kursi di tingkat atas Stand Barat. Tujuh pintu untuk akses ke 10.100 tempat berdiri di tingkat bawah Stand Barat.

Meskipun Liverpool memiliki lebih banyak pendukung, Nottingham Forest diberi area yang lebih luas, untuk menghindari jalur yang dilintasi oleh penggemar lawan. Akibat tata letak stadion dan kebijakan segregasi, pintu putar yang biasanya digunakan untuk memasuki Stand Utara dari timur dilarang, semua pendukung Liverpool harus berkumpul di satu pintu masuk di Leppings Lane.

Bagai sudah memprediksi penonton bakal berjubel, pada hari pertandingan, penyiar radio dan televisi menyarankan para penggemar yang tidak memiliki tiket untuk tidak hadir. Antara pukul 14.30 hingga 14.40, kerumunan pendukung di luar pintu putar yang menghadap Leppings Lane mulai menyemut. Sementara di luar stadion, kemacetan terjadi akibat jumlah penggemar yang datang melebihi jumlah kapasitas.

Orang-orang yang menunjukkan tiket di pintu putar yang salah dan mereka yang ditolak masuk tidak dapat keluar karena ada kerumunan di belakang mereka. Sedangkan penggemar di luar yang mendengar sorak-sorai saat tim memasuki lapangan sepuluh menit sebelum pertandingan dimulai, berusaha merangsek maju. Manuver penonton yang ditolak dan yang berusaha maju, membuat keadaan menjadi sesak.

Liverpool Echo dalam artikelnya, “Bruce Grobbelaar: I heard the crowd at Hillsborough cry ‘Please help us..’” memberitakan ada seorang polisi mengirim radio ke kontrol meminta agar pertandingan itu ditunda. Hal ini pernah terjadi pada pertandingan dua tahun sebelumnya, untuk memastikan keselamatan para pendukung saat memasuki lapangan. Namun, permintaan untuk menunda dimulainya pertandingan selama 20 menit ditolak.

Dengan perkiraan 5.000 penggemar yang mencoba masuk melalui pintu putar dan meningkatnya kekhawatiran akan keselamatan, untuk menghindari korban jiwa di luar lapangan, polisi lalu membuka gerbang keluar besar (Gerbang C, A, dan B) yang biasanya mengizinkan arus bebas pendukung meninggalkan stadion. Tapi, justru gara-gara itu ribuan pendukung memasuki stadion dengan berebut.

Ketika gerbang dibuka, ratusan orang berdesakan satu sama lain dengan dorongan beban massa di belakang mereka sedangkan di barisan depan terhalang pagar pembatas. Orang-orang yang masuk tidak menyadari masalah di pagar. Desakan salah satunya terjadi di tribune yang berada tepat di belakang gawang yang dijaga Kiper Liverpool, Bruce Grobbelaar. Saat itu pertandingan dimulai sesuai jadwal pada pukul 15.00.

Bruce melaporkan penggemar dari belakangnya memohon bantuan kepadanya ketika situasi memburuk. Polisi pada awalnya berusaha untuk menghentikan para penggemar agar tidak keluar dari kandang, beberapa orang percaya bahwa ini adalah invasi lapangan. Sekitar pukul 15.04, tembakan pemain Liverpool Peter Beardsley membentur mistar. Penonton bersorak dan menyebabkan salah satu penghalang logamnya terlepas.

Inspektur Polisi South Yorkshire Greenwood (komandan lapangan) menyadari situasinya, dan berlari ke lapangan untuk menarik perhatian wasit Ray Lewis. Lewis menghentikan pertandingan pada 15.05.30 ketika para penggemar memanjat pagar dalam upaya untuk menghindari impitan dan pergi ke trek. Pada saat itu, sebuah gerbang kecil di pagar telah dibuka paksa dan beberapa penggemar melarikan diri melalui jalur ini, sementara yang lain terus memanjat pagar.

Sebagaimana laporan BBC News pada 2009 dalam “How the Hillsborough disaster happened”, penggemar lainnya ditarik ke tempat aman oleh penggemar di Stand Barat di atas teras Leppings Lane. Intensitas hantaman tersebut memecahkan lebih banyak penghalang hantaman di teras. Lubang di pagar perimeter dibuat oleh para penggemar yang berusaha mati-matian untuk menyelamatkan orang lain.

Kerumunan di Leppings Lane Stand tumpah ke lapangan, di mana banyak penggemar yang terluka dan trauma yang naik ke tempat aman berkumpul. Pemain sepak bola dari kedua tim diantar ke ruang ganti masing-masing, dan diberitahu bahwa akan ada penundaan selama 30 menit. Mereka yang masih terjebak di dalam kandang terjepit begitu rapat sehingga banyak korban meninggal karena asfiksia saat berdiri.

Sementara itu di lapangan, polisi dan anggota layanan Ambulans St John kewalahan. Banyak fans yang tidak terluka membantu yang terluka: melakukan upaya CPR dan hingga merobohkan penimbunan iklan untuk digunakan sebagai tandu. Akibat insiden, 766 penonton pun dilaporkan mengalami luka-luka dan 96 pendukung Liverpool dinyatakan meninggal.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  | M. RIZQI AKBAR | DWI RIYANTO AGUSTIAR | BBC | REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus