Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah bermain imbang tanpa gol melawan Atletico Madrid pada Sabtu, 8 Mei 2021, Barcelona tampaknya harus melupakan gelar La Liga musim ini. Meski masih menyisakan tiga laga, peluang Barcelona merebut gelar juara musim ini kian menipis. Mereka harus bergantung pada hasil pertandingan dua rivalnya, Atletico dan Real Madrid.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Barcelona sebenarnya berpeluang menggusur Atletico dari puncak klasemen La Liga seandainya menang melawan Granada pada matchday ke-34. Namun, Braugana gagal mempertahankan keunggulan di babak pertama dan mengalami kekalahan di Camp Nou setelah tak mampu menghadang serangan balik Granada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan tiga Matchday tersisa, mereka tampaknya tidak memiliki banyak harapan untuk menjadi juara Liga Spanyol. Kini, Real Madrid dan Atletico Madrid berpeluang lebih besar merebut gelar. Berikut enam alasan Barcelona harus melupakan gelar liga musim ini.
1. Paruh musim yang buruk
Paruh pertama musim ini merupakan bencana bagi Barcelona. Mereka kehilangan setidaknya 20 poin di paruh musim dan terperosok di papan tengah klasemen La Liga. Situasi berubah. Ia berhasil memanfaatkan ikonsistensi Atletico Madrid untuk merapat ke papan atas dan ikut dalam persaingan merebut gelar.
Namun, kekalahan atas Granada dan hasil imbang melawan tim asuhan Diego Simeone membuat peluang Braugana menipis. Mereka harus menang Getafe, Cadiz dan Eibar di tiga laga terakhir sambil berharap dua klub Madrid tergelincir. .
2. Tidak bisa mengalahkan tim besar
Barcelona gagal menang melawan tim besar musim ini. Di persaingan tiga besar, contohnya, Barcelona gagal menang melawan Real Madrid dan Atletico Madrid. Mereka kehilangan poin dari dua laga El Clasico melawan Real Madrid, dan hanya meraih satu poin melawan Atletico Madrid. Dengan hanya mampu mengalahkan tim yang lebih kecil, sejumlah kalangan menganggap Barcelona belum cukup layak menjadi juara La Liga musim ini.
3. Pukulan atas kekalahan dari Granada
Ketika Lionel Messi dan kolega berpeluang naik ke puncak klasemen, Barcelona malah harus menelan kekalahan dari Granada di Camp Nou pada pekan ke-34. Mereka gagal memanfaatkan keunggulan satu gol di akhir laga. Penampilan dominan Barcelona runtuh seketika, sekaligus peluang untuk meraih gelar musim ini.
4. Kesalahan lini belakang yang harus dibayar mahal
Sepanjang musim, tim Catalan melakukan kesalahan buruk di lini belakang yang tak jarang menghasilkan gol kepada lawan mereka.
5. Sepak bola yang buruk
Barcelona dianggap tak memiliki penyerang nomor sembilan selepas kepergian Luis Suarez. Martin Braithwaite gagal tampil bagus dan jarang mendapatkan kesempatan bermain. Selebihnya, tidak ada yang mampu mengisi kekosongan itu.
Antoine Griezmann dan Lionel Messi, meski tampil bagus, belum mampu mengimbangi efektivitas pemain nomor sembilan. Terlebih lagi, keduanya punya peran yang berbeda di posisinya, seperti Messi yang menjadi pusat permainan Barcelona di lini tengah.
6. Kurangnya kedalaman skuad
Ronald Koeman selalu tampak kebingungan ketika harus mengubah strategi permainan dengan stok pemain yang berada di bangku cadangan. Laki-laki asal Belanda itu telah menjelaskan tentang pemain yang dia percaya dan yang tidak dipercayainya di Barcelona. Pemain seperti Junior Firpo, Miralem Pjanic dan Riqui Puiq berada dalam daftar hitamnya.
MARCA