Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Abdul Kosim sedang bahagia, wajahnya selalu tersenyum karena dia baru saja menjuarai lomba lari halang rintang ekstrem, Obstacle Course Race (OCR) Spartan Race.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ajang lari ekstrem yang sedang ngetren ini digelar di Johor, Malaysia pada 1 Desember 2018. Kosim memenangi nomor Beast (21 km) untuk tingkat Asia Tenggara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya senang sekali sebab ini prestasi pertama untuk saya, juga Indonesia. Tiga bulan lalu saya juga ikut kejuaraan di Putra Jaya, Malaysia, namun hanya bisa 10 besar untuk nomor super atau 13 km,” kata Kosim, pelari asal Bima, NTB saat datang ke redaksi Tempo.co, Kamis.
Kosim baru 6 bulan menekuni lari OCR. Sebelumnya dia adalah atlet panjat tebing. Kosim melihat peluang baru untuk berprestasi setelah dia tersisih dari timnas panjat tebing.
Di bawah arahan pelatih Rachmat Rukmantara, Kosim perlahan-lahan menekuni cabang olahraga barunya itu.
“Melihat postur Kosim, saya yakin dia mampu berprestasi di lari OCR. Cabang ini tidak semata memerlukan daya tahan, namun juga kekuatan dan kelenturan seperti yang selama ini biasa dihadapi Kosim di panjat tebing,” kata Rachmat soal pelari berusia 26 tahun itu.
Lantaran mampu berprestasi bagus di tingkat Asia Tenggara, Kosim lantas direncanakan untuk meningkatkan raihannya di level Asia Pasifik dan Dunia.
“Tahun depan Kosim dijadwalkan ikut 3 ajang Spartan Race Asia Pasifik. Kalau memang dapat sponsor, bukan tidak mungkin dia akan mencoba ke tingkat dunia,” ujar Rachmat lagi.
“Saya tertantang untuk meraih prestasi lebih tinggi setelah menang di Johor. Saya ingin bersaing dan diakui sebagai pelari OCR elit dunia,” ujar Kosim bertekad untuk cabang lari yang kini ditekuninya.