Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kontingen Indonesia gagal menambah pundi-pundi medali pada ajang Paralimpiade Tokyo 2020 dari cabang olahraga para balap sepeda nomor 1000 meter Time Trial C4-5 putra. Pada balapan di Izu Velodromme, Kamis, 26 Agustus 2021, Muhammad Fadli Imammuddin hanya finis di urutan 17 dengan catatan waktu 1 menit 11 detik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fadli beradu kecepatan dengan deretan 20 atlet para-balap sepeda terbaik dunia lainnya seperti wakil Brasil, Andre Luiz Grizante dan Lauro Chaman. Kolombia juga mengirim dua wakilnya, yakni Diego German Duenas dan Edwin Fabian Matiz Ruiz.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Spanyol diwakili Pablo Jaramillo Gallardo dan Alfonso Cabello, Prancis diwakili Dorian Foulon dan Kévin Le Cunff, sedangkan Malaysia diwakili Muhammad Hafiz Jamali dan Zuhairie Ahmad Tarmizi. Adapun Cina diwakili dua pesepeda andalannya, Wu Guoqing dan Lai Shanzhang.
Pesaing lain adalah Jody Cundy (Inggris Raya), Zsombor Wermeser (Hungaria), Ronan Grimes (Irlandia), Carol-Eduard Novak (Rumania), Sergei Pudov (RPC), Jozef Metelka (Slovakia), Yegor Dementyev (Ukraina), Christopher Murphy (Amerika Serikat). Fadli turun pada heat ketujuh. Sebagai satu-satunya wakil dari Indonesia, ia mampu memberikan hasil terbaik dalam debutnya di Paralimpiade Tokyo.
Medali emas didapatkan oleh Alfonso Cabello dengan catatan waktu 1 menit 1 detik.
Medali perak direbut atlet Inggris Jody Cundy. Perunggu menjadi milik
Jozef Metelka dari Slovakia. Dengan hasil ini, kontingen Indonesia gagal menambah perolehan medali yang sudah dulu direbut Ni Nengah Widiasih dicabang para angkat berat. Widiasih meraih medali perak.
Adapun kontingen Indonesia menargetkan lima medali yang ingin dicapai pada ajang Paralimpiade Tokyo. Rinciannya yakni 1 medali emas, 1 medali perak dan 3 medali perunggu.