Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Bantuan KONI?

Perkembangan cabang olah raga hockey di indonesia agak lamban. dalam usaha pembinaan hockey di daerah-daerah pb phsi merencanakan mendirikan 300 klub hockey di seluruh indonesia.(or)

23 Mei 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HOCKEY tampaknya kini meniru program pemassalan yang telah dilakukan atletik. Pengurus Besarnya (PB PHSI) yang dibentuk Januari lalu sudah menyusun programnya. Ketua Umumnya, P. Raj Kumar Singh, baru saja menyerahkan 300 sticks (alat pemukul bola hockey) kepada KONI untuk dibagikan di tempat pembinaan. "Rencana kami ialah mendirikan 300 klub hockey di seluruh Indonesia," kata Rudy Parengkuan, Sekretaris harian PB PI ISI. Namun pekan lalu Raj Kumar menuduh pihak KONI kurang bergairah meningkatkan perkembangan cabang olahraga ini. Pengurus KONI sekarang cuma mau cari keuntungan komersial, katanya. Dan hockey memang tidak komersial. Tuduhannya ini berdasarkan antara lain pengalaman PHSI mengadakan pertandingan antara mahasiswa se Jawa di Jakarta April lalu. Sewa penginapan dan menu yang harus dibeli dari Yayasan Gelora Senayan dianggapnya terlalu menyulitkan atlet. Kemudian Stadion Hockey di Senayan yang sejak 1968 dijadikan arena judi balap anjing hampir diserahkan kepada (Galatama) sepakbola. Stadion ini sebenarnya dikontrak oleh PT SIDCO, pengelola Canidrome itu, selama 30 tahun, tapi sejak April judi sudah dilarang di Indonesia. Walau dibangun khusus untuk olahraga hockey, stadion ini tak terpakai karena hockey sempat pudar. Pudarnya hockey di Indonesia, demikian sumber PB PHSI, "karena KONI tidak membantu memasyarakatkan olahraga ini. Padahal, dibanding sepakbola, kans hockey Indonesia lebih besar muncul di Olympiade atau kejuaraan dunia lainnya." Hockey Indonesia merosot selama 10 tahun terakhir. Di SEA Games 1979 Indonesia memang merebut medali perak, tapi sebetulnya adalah nomor buntut juga, karena hockey cuma diikuti Malaysia dan Singapura. Malaysia wajar keluar sebagai juara. Setelah badminton dan sepakbolanya merosot, Malaysia sangat menitikberatkan pembinaan di hockey. Ketua Umumnya adalah Perdana Menteri. Untuk sementara, pengurus PHSI meminta KONI supaya jangan menuntut target tinggi dari hockey. Untuk tingkat SEA Games, Malaysia unggul sekali. Tingkat Asian Games? Wah, India dan Pakistan yang menduduki ranking atas dunia jelas akan mendominasinya. Namun Raj Kumar, WNI dari Medan yang leluhurnya berasal dari daerah penggemar hockey di Punjab, India, optimistis. Program PB PHSI 1981-84 adalah pemassalan lewat Sekolah Menengah. Diharapkan di tingkat perguruan tinggi bibit-bibit itu sudah bisa berprestasi. Penggemar olahraga ini meman sudah mulai bertumbuh di kalangan pelajar dan mahasiswa. Di Stadion Hockey Senayan sekarang ini, misalnya, seming gu dua kali pelajar SMP 130, SPG/ SMEA Widuri, SMA 16, 23 dan 24 berlatih olahraga ini. Peminat dari kalangan mahasiswa, baik pria maupun putri, sudah banyak di ASMI, Ul dan IKIP Jakarta, Unpad, ITB, dan Universitas Gajah Mada. Beberapa klub masih ada di Sum-Ut, Sum-Bar, Sum-Sel, Ja-Bar, DKI dan Ja-Tim. Keenamnya lolos pra-kualifikasi PON 1981. PHSI mencatat keanggotaan juga dari pengurus daerah Ja-Bar, Ja-Teng, Sum-Sel dan Sul-Sel. PB PHSI dalam menggalakkan kembali pembinaan hockey di daerah-daerah memohon bantuan pemerintah, kata Raj Kumar, yang juga Direktur PT Kebun Bunga yang menjadi leveransir Hankam itu. Terutama diharapkannya sarana latihan. Dibanding dengan lapangan sepakbola, lapangan hockey sangat sedikit. Lapangan hockey di Stadion Kuningan, Jakarta, bahkan sudah diserobot untuk sepakbola. Sedang di Medan, lapangan hockey menciut dari tiga menjadi satu saja. Ada 12 lapangan atletik di Jakarta, dibanding untuk hockey tinggal 3, sedang Stadion Hockey Senayan akan dibagi pemakaiannya. Yaitu track untuk atletik sedang field-nya untuk hockey.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus