Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - BRI Liga 1 2023-2024 pekan pertama sudah tuntas digelar. Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll langsung menarik kesimpulkan muram usai timnya menjalani laga perdana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya kira liga musim ini sudah berubah, tapi ternyata belum," kata Doll setelah timnya bermain melawan PSM Makassar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Persija Jakarta gagal meraih poin penuh atas PSM Makassar. Kedua tim bermain 1-1 dalam laga di di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin malam. PSM yang berstatus juara bertahan Liga 1 unggul terlebih dulu lewat gol Kenzo Nambu. Persija membalas lewat gol cantik Ryo Matsumura.
Thomas Doll menyoroti permainan lawan yang dianggap banyak mengulur waktu. "Saya tidak suka dengan permainan hari ini. Banyak pemain PSM yang mengulur waktu sehingga kami kehilangan ritme permainan," ujar dia.
"Jakmania datang ke stadion untuk menonton pertandingan sepak bola. Mereka membayar untuk itu, bukan melihat pemain bergulingan di lapangan."
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll. | Tim Media Persija
Pelatih asal Jerman itu mengkritik permainan Yuran Fernandes yang terlalu mudah jatuh. Thomas mencatat pemain asal Tanjung Verde tersebut sekitar enam kali jatuh di lapangan.
Menurut Thomas, hal seperti itu tidak akan terjadi di sepak bola Eropa. Ia mengungkapkan pemain dapat diusir ke luar lapangan jika terlalu sering mengulur waktu permainan.
"Atmosfer malam ini luar biasa, tetapi permainan (PSM) itu merusak semuanya. Saya kira liga musim ini sudah berubah, tapi ternyata belum. Ini bukan karena kami sempat tertinggal, namun hal itu membuat ritme permainan kami hilang," tuturnya.
"Saya sudah menjadi pemain sepak bola selama 20 tahun, saat saya terjatuh di lapangan, saya keluar lapangan karena harus mendapat perawatan atau diberi obat pereda nyeri dan semacamnya," kata Thomas Doll.
"Tapi saat anda enam kali berguling-guling di lapangan, saya rasa anda harus keluar lapangan dan mungkin ambulan harus datang. Ini yang saya tidak mengerti tentang perkembangan sepak bola Indonesia yang harusnya bisa lebih baik."
Kendati demikian, Thomas menyebut hasil pertandingan kali ini sudah cukup baik dengan situasi Persija sekarang. Dalam laga tersebut Macan Kemayoran kehilangan dua legiun asingnya, yakni Marko Simic yang masih bermasalah dengan visa, sedangkan Ondrej Kudela belum pulih dari cedera.
Hasil imbang ini membuat Persija menduduki peringkat 11 di klasemen sementara, sedangkan PSM ada di peringkat sembilan. Kedua tim sama-sama mengoleksi satu poin.
Selanjutnya: Pelatih PSM Soroti Wasit
Pelatih PSM Soroti Wasit
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares meminta wasit-wasit yang memimpin pertandingan Liga 1 untuk lebih memperhatikan kondisi para pemain. Ia menyeru para pengadil lebih berani untuk menghentikan pertandingan jika diperlukan.
Hal tersebut diungkapkan Tavares berkaitan dengan gol yang diciptakan Persija saat salah satu pemain PSM Makassar mengalami cedera.
"Wasit utama punya peran penting untuk menegakkan fair play, dan wasit utama bukan dokter, kalau seorang pemain sudah jatuh lebih dari semenit, wasit utama harus menghentikan pertandingan," kata dia seusai laga.
"Itu bisa saja serius, bisa menimbulkan kematian. Tapi dia tidak menghentikan pertandingan, dan Persija mencetak gol saat pemain kami terjatuh di lapangan."
Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares (tengah). TEMPO/Randy
Tavares mengkritik gol Persija karena menilai saat gol tersebut terjadi seorang pemainnya, yakni bek Yuran Fernandes, sedang cedera dan mestinya pertandingan dihentikan oleh wasit.
"Dia (wasit) tidak tahu apa yang terjadi dengan pemain tersebut pada saat ia terjatuh, itu bisa saja hal yang serius," kata dia.
"Dan seharusnya menurut saya pertandingannya harus dihentikan. Sebab bisa saja nanti kemudian diberi tambahan waktu 10 menit, 20 menit, yang jelas pertandingan dihentikan saat pemain terjatuh."
Pada pertandingan tersebut, Yuran memang beberapa kali kedapatan terjatuh di lapangan saat permainan sedang berlangsung. Tavares menolak asumsi bahwa hal itu dilakukan untuk membuang waktu demi mempertahankan keunggulan PSM.
"Saya kira kalau Anda mengikuti cara bermain kami, kami memang memberikan bola kepada lawan dan kami menerapkan posisi bermain yang lebih cepat," kata dia.
"Jadi kami lebih banyak untuk bekerja membangun dari bawah. Dan pada saat Anda memang berlari sekian jauh, sekian lama, ini akan membuat fisik anda dan juga mental anda turun. Dan itu yang terjadi pada para pemain," tutur pelatih asal Portugal tersebut.
ANTARA | RANDY FAUZY
Pilihan Editor: 5 Fakta Menarik dari BRI Liga 1 Pekan Pertama