Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pesepak bola muda Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri berhasil menembus klub liga teratas Belanda, FC Utrecht, dengan kontrak selama 18 bulan dengan opsi perpanjangan selama dua tahun.
Bagus ditempatkan di FC Utrecht 018, tim akademi FC Utrecht tertinggi, sambil memulihkan cedera kaki kirinya.
Jika dapat beradaptasi dengan gaya sepak bola Belanda, kemungkinan besar Bagus bisa bermain di Jong Utrecht, klub yang saat ini bermain di liga kedua Belanda, Eerste Divisie.
AMIRUDDIN Bagus Kahfi Alfikri mengingat kejadian pada 12 bulan 28 hari lalu. Kala itu, pertandingan Garuda Select versus Reading U-18 berjalan pada menit ke-25. Ia dan gelandang lawan, Michael Stickland, berduel udara. Nahas bagi Bagus, saat kakinya jatuh ke rumput Stadion Bearwood Park, Inggris, posisinya tak menapak sempurna. Akibatnya, ia mengalami cedera ligamen, pergelangan kaki, dan tulang kering kiri. “Tanggal 3 Maret kemarin genap setahun saya cedera. Agak serius sehingga menjalani dua kali operasi di Inggris,” kata Bagus, Kamis, 1 April lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam masa penyembuhan cedera itu, Bagus direkomendasikan oleh Direktur Teknik Garuda Select Dennis Wise menjalani uji coba bermain (trial) di klub Belanda, FC Utrecht, pada Oktober 2020. Itu kesempatan ketiga kalinya Bagus melakukan penjajakan di klub Eropa. Dua uji coba lain yang dilakoninya adalah bersama klub Inggris, Queens Park Rangers, pada April 2019 dan tim Italia, Como 1907, pada Januari 2020. “Saya berusaha semaksimal mungkin dan melakukan yang terbaik. Mereka senang melihat saya,” ujar Bagus perihal trial di FC Utrecht.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagus merasa cocok dengan kultur Belanda. Menurut dia, adaptasi di sana lebih mudah dibandingkan dengan di Italia atau Inggris. Pemuda berambut kribo ini langsung jatuh hati kepada Negeri Kincir Angin. “Ketika pertama kali saya datang langsung dapat makanan Indonesia. Hampir setahun bersama Garuda Select tidak makan makanan Indonesia dan saya menemukannya,” ucap alumnus Chelsea FC Soccer School Singapura ini. “Mungkin itu yang membuat saya suka Belanda.”
Proses perekrutan Bagus sempat alot. Klub lamanya, Barito Putera, enggan melepasnya secara gratis. Tarik-ulur perihal nilai transfer sempat menjadi penghalang perpindahan Bagus dari Liga 1 ke liga Belanda. “Sempat ada beberapa insiden, cuma intinya pihak Barito Putera sangat mendukung saya berkarier di luar negeri,” tutur olahragawan kelahiran Magelang, Jawa Tengah, 16 Januari 2002, ini.
Pada 5 Februari lalu, putra ketiga dari Yuni Puji Istiono dan Dewi Kartikasari ini menandatangani kontrak dengan manajemen FC Utrecht. Dalam foto yang diunggah di situs FC Utrecht, Bagus Kahfi terlihat mengenakan batik cokelat saat menandatangani kontrak dengan Direktur Teknik FC Utrecht Jordy Zuidam. “Di kontrak tertera durasi satu setengah tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun. Saya punya target mendapatkan perpanjangan itu,” ucap pencetak gol terbanyak (top scorer) Piala Soeratin U-15 pada 2017 ini.
Bagus ditempatkan di FC Utrecht 018 sambil menjalani pemulihan. FC Utrecht 018 adalah tim akademi tertinggi. Bagus pun menargetkan bisa tampil bersama Jong FC Utrecht pada musim 2021/2022. Jong Utrecht merupakan tim U-23 yang berpartisipasi di kasta kedua liga Belanda, Eerste Divisie. Adapun FC Utrecht bermain di Eredivisie, kasta teratas liga Belanda. Di klasemen sementara sampai pekan ke-28 musim 2020/2021, FC Utrecht berada di peringkat ketujuh dari 18 klub peserta. “Saya di FC Utrecht 018 buat adaptasi. Mungkin ketika musim ini selesai saya akan ke Jong Utrecht,” katanya.
Bagus merasa bersyukur manajemen FC Utrecht memberikan fasilitas kesehatan terbaik untuk mempercepat pemulihan cederanya. Ia mendapat pendampingan fisioterapis untuk memastikan kondisi 100 persen fit sebelum kembali berlatih. Dalam masa pemulihan, Bagus masih menjalani latihan ringan dan latihan beban di gimnasium. “Kalau berangkat jam 10, mulai (berlatih) jam 11. Baru kembali ke mes sekitar jam 15.00 atau 15.30. Itu dilakukan setiap hari kecuali hari Minggu,” ucapnya.
Menurut Bagus, kondisi kaki kirinya masih terasa sedikit sakit. Hal itu menjadi penghalang dia ketika melakukan gerakan tertentu, seperti melompat. Ia teringat pesan dari idolanya, Bambang Pamungkas, untuk tidak buru-buru kembali ke lapangan hijau. Bambang pada 2000 dipinjamkan Persija ke klub Belanda, EHC Norad. “Memang gatal pengen main, tapi saya harus sabar. Tidak apa-apa saya istirahat satu setengah tahun, tapi saya bisa bermain 20 tahun lagi,” ujar top scorer Piala AFF U-16 pada 2018 ini.
Mengenai kepindahan Bagus ke FC Utrecht, Sekretaris Barito Putera, Ainul Ridha, mengungkapkan pihaknya tidak rugi melepas pemainnya ke klub Belanda tersebut. Sebab, prosedur kepindahan pemain yang mengantar tim nasional Indonesia U-19 lolos ke Piala AFC 2020 tersebut dilakukan secara profesional. “Tidak ada yang dirugikan. Semua mengacu pada aturan dan prosedur yang harus dijalankan,” kata Ainul, Kamis, 1 April lalu.
Bagus Kahfi saat diperkenalkan sebagai pemain FC Utrecht. FC Utrecht
Ainul menyatakan kepindahan Bagus ke FC Utrecht sebagai penjualan pemain pertama dalam sejarah klub Indonesia ke klub Eropa. Namun ia enggan membocorkan nilai transfer fee atau kompensasi yang diterima Barito Putera atas perpindahan Bagus tersebut. “Inti dari proses transfer pemain adalah komunikasi, administrasi, negosiasi, dan equality. Lalu diakhiri dengan kesepakatan transaksi. Akhirnya everybody happy,” ujarnya.
Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Yunus Nusi, mengatakan pihak federasi bangga terhadap keberhasilan Bagus menjadi bagian dari klub liga teratas Belanda. Menurut dia, alumnus tim nasional U-16 itu bakal mendapat pelajaran dari atmosfer sepak bola Eropa yang jauh berbeda dengan kompetisi di Tanah Air. “Yang paling diharapkan adalah dia akan mengikuti budaya disiplin sebagai pemain profesional,” kata Yunus kepada Tempo, Kamis, 1 April lalu.
Harapan yang sama dilontarkan Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri. Ia meminta Bagus memanfaatkan kesempatan di Belanda untuk belajar teknik sepak bola profesional dan mengembangkan diri. Mantan pelatih timnas U-23 ini memberi beberapa saran, seperti mempercepat adaptasi dari pemain junior ke senior, belajar berdisiplin dan kerja keras ala pemain Eropa, serta tak cepat menyerah. “Harus menyesuaikan dengan iklim sepak bola dan gaya pemain bola Benua Biru,” tutur Indra, Kamis, 1 April lalu.
Mantan pelatih Bagus di timnas U-19, Fakhri Husaini, menyebutkan bekas anak asuhnya itu memiliki potensi bersaing dengan pemain seusianya di Eropa. Menurut dia, sudah tepat jika Bagus melalui proses di tim Jong Utrecht sebelum menembus skuad senior. “Bagus punya kemampuan untuk itu. Dia punya semua aspek: fisik, teknik, taktik, dan mental,” ujar Fakhri, Kamis, 1 April lalu. Modal lain yang dimiliki Bagus, kata Fakhri, pengalaman selama dua tahun bersama tim Garuda Select di Inggris.
Menurut Fakhri, saudara kembar Amiruddin Bagas Kaffa Arrizqi itu tinggal menyesuaikan diri dengan atmosfer sepak bola Belanda, yang memiliki perbedaan dengan sepak bola di Negeri Ratu Elizabeth II. “Kalau cepat beradaptasi dengan gaya sepak bola Belanda, dia punya masa depan yang cerah,” ucapnya. Fakhri mengingatkan Bagus agar tak perlu terburu-buru tampil di skuad senior. “Dia sudah ada di jalur yang benar meski dengan proses pembinaan yang tidak benar,” katanya.
Fakhri pun meminta PSSI dan publik sepak bola Indonesia berfokus pada perbaikan sistem pembinaan pemain muda. Menurut dia, sepak bola Indonesia perlu memiliki peta jalan pembinaan pesepak bola usia dini yang berjenjang dan konsisten. “Menembus kompetisi Eropa itu tergantung seberapa baik kompetisi usia muda kita. Kalau itu berjalan, kita bakal lebih banyak melahirkan Bagus Kahfi yang lain,” ujarnya.
IRSYAN HASYIM
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo