KONGRES Luar Biasa (KLB) Percasi (Persatuan Catur Seluruh
Indonesia) semula dikira alot. Karena buntut kongres Bandung
yang ricuh diduga masih mewarnainya. Ternyata tidak. Hanya
dalam sehari, 28 Agustus, KLB yang dihadiri 20 Pengda memilih
Letjen (Purn.) TNI-AD Wahono sebagai Ketua Umum PB Percasi
1982-1983.
Suara untuk tetap menjagokan M. Hassan memang masih terdengar.
Tapi segera padam, karena rupanya beberapa sesepuh Percasi
sudah siap dengan konsep kepengurusan. Wahono, 57 tahun didukung
oleh 16 Pengda peserta kongres.
Munculnya Wahono memang sudah terdengar beberapa hari sebelum
kongres. Dirjen Bea & Cukai ini, sejak kecil senang main catur.
Meskipun tak pernah tampil dalam turnamen-turnamen, bapak dari
enam anak ini sampai kini masih tetap bermain catur sambil
mengajari putra-putranya. Di samping catur ia suka main golf
dan tenis.
Wahono yang dalam waktu dekat akan melengkapi susunan pengurus
baru Percasi, mengaku belum menetapkan program. Sebab, katanya,
yang hendak ia lakukan sekarang adalah berkonsultasi dengan
tokoh-tokoh catur. "Supaya tidak salah pilih, salah langkah dan
tidak terjadi kemelut lagi," katanya.
Apa kabar M. Hassan? Anggota eksekutif FIDE itu datang pada
malam pengukuhan Wahono dengan baju batik. Banyak senyum dan
tetap cerah ia menjawab pendek atas selesainya kemelut. "Yang
pokok pengurus sekarang sudah dibentuk dengan sah menurut
AD/ART. Dan kita hormati," katanya. Apakah bersedia duduk
sebagai pengurus mendampingi Wahono? "Tak tahu. Itu terserah
beliau," kata Hassan, sambil melirik ke arah Wahono.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini