Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Chafidz Yusuf Jadi Pelatih Ganda Putra Pratama PBSI, Fokus Adaptasi dan Penilaian Kemampuan Atlet Lebih Dulu

Chafidz Yusuf mengatakan akan berfokus pada adaptasi dan penilaian kemampuan atlet dalam pemusatan latihan nasional PBSI pada awal 2025.

30 Desember 2024 | 16.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana latihan pemain bulu tangkis ganda putra Indonesia di Pelatnas Cipayung, Jumat, 1 Maret 2019. Latihan tersebut dilakukan untuk persiapan jelang All England 2019 yang diselenggarakan di Arena Birmingham, Inggris pada 6 Maret hingga 10 Maret 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala pelatih ganda putra pratama Indonesia Chafidz Yusuf mengatakan akan berfokus pada adaptasi dan penilaian kemampuan atlet dalam pemusatan latihan nasional PBSI pada awal 2025. “Perlu ada tahapan-tahapan pengembangan yang dilakukan sesuai kebutuhan atlet, baik dari sisi hard skill maupun soft skill,” kata Chafidz, dikutip dari keterangan resmi PP PBSI, Senin, 30 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun latihan untuk para atlet pelatnas yang memenuhi pemanggilan tahap pertama telah dimulai sejak Senin, 23 Desember 2024. Para atlet akan melakukan persiapan untuk menghadapi sejumlah turnamen internasional pada 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Latihan itu sendiri dibuka oleh Sekretaris Jenderal PP PBSI Ricky Soebagdja dan Kepala Pelatih Mulyo Handoyo dengan pengarahan singkat. Keduanya mengajak para atlet fokus dan menjaga semangat untuk menghadapi perjalanan panjang ke depan.

Chafidz berencana, dalam tiga bulan ke depan, ia bisa memiliki data dan profil semua pemain, mencakup aspek-aspek fisik, mental, dan stamina. Data tersebut akan didiskusikan dengan pelatih fisik, tim psikologi, dan tim pendukung lainnya. “Mengejar ranking memang penting namun itu harus didasari pembacaan realitas atlet hari ini seperti apa. Baru kemudian kita buat roadmap-nya,” ujar Chafidz.

Peraih medali emas beregu SEA Games 1986 itu juga mencatat konsistensi dan kestabilan fokus sebagai problem yang merata dihadapi para atlet pratama. Namun, ia melihat inilah peluang untuk meningkatkan kemampuan atlet dengan program latihan yang terukur.

“Atlet harus memahami betul apa tujuan mereka selama di pelatnas. Itu harus tertanam dalam diri atlet. Kami pelatih akan mendampingi dan memaksimalkan kemampuan mereka untuk berprestasi di tingkat dunia,” kata dia.

“Namun, atlet harus clear dengan apa yang dia cari di Cipayung,” ucap Chafidz yang sebelumnya pernah melatih di Philippine Badminton Association dan tim nasional bulu tangkis Singapura itu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus