Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Daftar Kontroversi Novak Djokovic Sebelum Pukul Bola ke Hakim Garis US Open

The Sun membuat daftar kontroversi Novak Djokovic sebelum insiden pukul bola ke hakim garis US Open. Dari antivaksi, Adria Tour, hingga keluarganya.

8 September 2020 | 13.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petenis Serbia Novak Djokovic, meninggalkan lapangan setelah didiskualifikasi setelah pukulannya mengenai seorang hakim garis saat melawan Pablo Carreno Busta dalam pertandingan AS Terbuka di USTA Billie Jean King National Tennis Center, 7 September 2020. Mandatory Credit: Danielle Parhizkaran-USA TODAY Sports

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Novak Djokovic adalah bintang tenis yang kadang suka dibenci oleh para penggemar tenis. Berbagai kontroversi sebelum insiden pemukulan bola ke arah hakim garis di ajang US Open sudah mendera petenis asal Serbia ini. Dari sikap antivaksin hingga pelaksanaan Adria Tour yang mengabaikan protokol kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Djokovic ingin turun sebagai salah satu pemain tenis terhebat dalam sejarah US Open. Namun, dia juga akan dikenal karena sikap arogan dan pemarah di dalam dan di luar lapangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pencapaian tertinggi, dengan 17 gelar Grand Slam misalnya, ia juga sempat berada di posisi posisi terendah di sertai kontroversi di sepanjang kariernya. Saat dia terbang pulang dari AS Terbuka, setelah dikeluarkan karena secara tidak sengaja menyerang hakim garis di tenggorokan, Djokovic akan punya banyak waktu untuk merenungkan perilakunya selama sembilan bulan terakhir.

Pertama, Djokovic mengancam tidak akan kembali ke seri Grand Slam tenis dunia jika para bintang diwajibkan melakukan vaksinasi. Pada April, petenis nomor satu dunia mengatakan sedang mempertimbangkan untuk mundur jika dipaksa minum obat Covid-19. "Secara pribadi saya menentang vaksinasi dan saya tidak ingin dipaksa oleh siapapun untuk mengambil vaksin untuk bepergian," ujarnya.

Anehnya, dalam sebuah video Instagram saat karantina akibat pandemi, Djokovic mengutarakan omong kosong tentang kemampuan emosi positif untuk mengubah air yang tercemar menjadi air penyembuhan.

Petenis Serbia, Novak Djokovic berfoto bersama saat turnamen Adria Tour di Novak Tennis Centre, Beograd, Serbia, 14 Juni 2020. Djokovic menjadi petenis peserta Adria Tour keempat yang dinyatakan positif Covid-19. REUTERS/Marko Djurica

Kedua, Djokovic menyelenggarakan pameran tur tenis Adria Tour, sebagai kompetisi untuk petenis di Eropa Timur musim panas ini. Turnamen ini dikecam karena mengabaikan protokol kesehatan untuk jaga jarak fisik dan jarak sosial. Turnamen ini disertai kerumunan, pesta, permainan bola basket di belakang panggung dan tarian limbo dan nyanyian di klub malam Beograd. Akhirnya, turnamen dibatalkan setelah Djokovic dan istrinya, Jelena, dinyatakan positif Covid-19.

Ketiga, menjelang US Open, Djokovic mengundurkan diri sebagai Ketua Dewan Pemain ATP. Pemain berusia 33 tahun itu mengumumkan bahwa dia akan membentuk asosiasi terpisah yang disebut Asosiasi Pemain Tenis. Keputusan ini membuat jengkel para bos Grand Slam, termasuk Wimbledon. Petenis Rafael Nadal dan Roger Federer mengutuk langkah Djokovic.

Keempat, Djokovic memiliki rekam jejak yang buruk dalam mengelola amarahnya selama pertandingan. Selama perempatfinal Prancis Terbuka 2016 melawan Tomas Berdych, ia melempar raket dan hampir mengenai hakim garis. Selama Final ATP O2 2016, ia dihadang oleh wartawan seusai pertandingan karena memukul bola ke arah kerumunan. Untungnya, bola tidak mengenai siapa pun. Pada Final Wimbledon 2019 melawan Roger Federer, dia memukul raketnya ke kursi wasit karena frustrasi. Terakhir, di Australia Open 2020, ia melanggar protokol dengan menyentuh kaki wasit saat final.

Petenis Serbia, Novak Djokovic dan istrinya, Jelena berbincang saat menyaksikan salah satu pertandingan dalam turnamen Adria Tour di Novak Tennis Centre, Beograd, Serbia, 14 Juni 2020. Petenis nomor satu dunia itu dan istrinya positif terkena virus Corona usai turnamen Adria Tour, yang digelar oleh Novak Djokovic di tengah pandemi. REUTERS/Marko Djurica

Kelima, dalam obrolan Instagram Live dengan mantan bintang tenis Maria Sharapova, Djokovic mengaku memainkan pertandingan Piala Davis sambil mabuk. Djokovic berkata saat itu, “Saya tidak seharusnya bermain akhir pekan itu. Setelah Jumat, kami sudah unggul 2-0, jadi saya merayakannya di malam hari. Kemudian pada hari Sabtu, saya menemukan diri saya di lapangan. Penglihatan saya tentang bola tidak optimal dalam pertandingan itu."

Keenam, masalah keluarga. Djokovic harus menghadapi rumor tentang perpisahan keluarganya. Selama Wimbledon 2017, McEnroe, legenda tenis, mengklaim Djokovic memiliki masalah di luar lapangan, yaitu masalah keluarga. “Itu akan membuatmu marah. Jika Anda terganggu, Anda bukan pemain yang sama. Orang yang langsung terlintas dalam pikiran dengan Novak bukanlah pemain tenis, itu sebenarnya pegolf: Tiger Woods," kata dia. Djokovic, yang menikah dengan Jelena sejak 2014, membantah adanya masalah.

THE SUN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus