Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Dari Amerika Kecemasan Bermula

Penggunaan obat perangsang menghantui Olimpiade Athena setelah Amerika diguncang skandal BALCO.

16 Agustus 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di tengah gebyar Olimpiade Athena 2004, "hantu-hantu" bergentayangan. Ancaman yang ditebarkan sama jahatnya dengan terorisme. Sementara terorisme mengancam nyawa manusia, hantu yang satu ini pun amat berbahaya: bisa membunuh sportivitas.

Momok itu adalah doping. Jangan heran jika panitia Olimpiade semakin ketat mengawasi atlet yang berlaga. Mulai digelar pada Jumat pekan lalu, perhelatan ini diikuti 10.500 olahragawan dari 202 negara. Dengan mencomot sekitar 3.500 sampel, sepertiga dari jumlah atlet, akan dideteksi atlet-atlet yang melakukan doping alias menggunakan obat perangsang kebugaran.

Dicemaskan pemakaian obat perangsang bakal merebak di Athena. Soalnya, hantu tersebut telah menggerayangi tim Amerika Serikat, yang berambisi meraih medali emas terbanyak. Akhir Juli lalu, Jeremy Young, juara dunia lari 400 meter, terbukti menggunakan obat yang mengandung erythropoietin, zat pemacu darah. Berbekal hasil tes di Prancis ini, mau tak mau Amerika mesti mengeluarkan Young dari timnya.

Masalah tidak berhenti di situ. Sebab, Young juga merupakan anggota tim lari estafet 4 x 400 meter dari Amerika yang memperoleh medali emas pada Olimpiade Sydney 2000. Atlet lainnya dalam tim ini adalah Michael Johnson, si kembar Alvin-Calvin Harrison, Antonio Pettigrew, dan Angelo Taylor. Orang lalu curiga, mungkin saat di Sydney, Young juga berbuat curang.

Kecurigaan kian kental lantaran atlet berusia 27 tahun itu pernah pula terbukti memakai nandrolone (obat pembesar otot) dalam sebuah kejuaraan dunia 1999. Namun saat itu ia hanya mendapatkan peringatan keras.

Federasi Atletik Internasional (IAAF) telah merekomendasikan agar medali emas dari Olimpiade Sydney itu dicabut. Usul itu akan dibahas dalam sidang Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang diadakan bersamaan dengan pelaksanaan pesta olahraga akbar di Athena ini.

Bisa saja medali emas bakal melayang. Apalagi rekan Young, Calvin Harrison, juga pernah terbukti menggunakan nandrolone sebelum Olimpiade Sydney. Begitu pula saudara kembarnya, Alvin Harrison. Dia tertangkap saat tes doping yang hampir bersamaan waktunya dengan Young.

Yang mengejutkan, pelari putri jagoan Amerika, Marion Jones, diduga pernah pula melakukan doping. Ini diungkap oleh bekas suaminya sendiri, C.J. Jones. Hanya, sejauh ini, badan anti-doping Amerika (USADA) yang menelitinya tak menemukan bukti kuat. Saat Olimpiade Sydney, Jones menyabet tiga emas dari lari 100 meter, 200 meter, dan estafet 4 x 100 meter.

Justru pacar Jones sekarang, sprinter Tim Montgomery, yang terjaring dalam pemeriksaan doping pertengahan Juli lalu. Atlet yang turut mengantar Amerika meraih medali emas lari estafet 4 x 100 meter di Sydney itu kini sibuk menghadiri sidang soal ini. Ancamannya: dilarang ikut kejuaraan seumur hidup.

Sejak Agustus tahun lalu, dunia atletik Amerika memang diguncang masalah obat perangsang. Ini gara-gara empat atletnya menggunakan steroid tetrahydrogestrinone (THG), zat pemacu perkembangan otot. Mereka adalah Regina Jacobs (juara dunia lari indoor 1.500 meter), Kevin Toth (atlet tolak peluru), serta dua pelempar martil, Melissa Price dan John McEwen. Dengan memakai jenis zat yang berbeda, diduga sejumlah atlet lain seperti Sandra Glover, Eric Thomas, Chris Phillips, dan sprinter Chryste Gaines melakukan doping.

Itu belum termasuk kasus Kelly White, yang mengaku menggunakan THG ketika menjuarai lari 200 meter dunia di Sevilla, Spanyol, tahun ini. Begitu juga sprinter Bernard Williams, yang menggunakan metabolite of cannabis dalam kejuaraan yang sama.

THG diperbincangkan kalangan olahragawan di Amerika sejak Juni tahun lalu. Gara-garanya, seorang pelatih atletik tak ternama mendatangi markas USADA. Dia membeberkan fakta bahwa banyak atlet top negeri itu yang menggunakan THG.

USADA lalu buru-buru melakukan investigasi. Penelusuran bermuara pada perusahaan makanan suplemen Bay Arena Laboratory Co-Operative alias BALCO, yang bermarkas di California. Perusahaan ini dipimpin mantan musisi R & B, Victor Conte. Hampir semua atlet Amerika yang terjerat doping adalah klien BALCO. Maka merebaklah istilah "skandal BALCO".

Bukan hanya atlet cabang atletik yang menjadi klien BALCO. Bekas juara dunia tinju Shane Mosley juga sempat menjadi "pasiennya". Pemegang rekor home run bisbol Amerika, Barry Bonds, pun ikut. Begitu pula beberapa bintang American football. Kasus ini tengah ditangani serius oleh pihak pengadilan.

Kasus doping bukan melulu menimpa atlet Amerika. Bekas juara balap sepeda dari Australia, Sean Eadie, juga terkena. Kini dia dilarang bertanding di arena Olimpiade seumur hidup. Pebalap sepeda lebih muda dari negeri yang sama, Mark French dan Jobie Dajka, juga terkena, tapi dengan hukuman tak seberat Eadie.

Nasib malang juga membekap juara dunia balap sepeda 2004 nomor individual time trial dari Skotlandia, David Millar. Ia ketahuan menggunakan obat perangsang setelah kejuaraan ditutup. Akhirnya Millar harus mengembalikan medalinya dan kini ia tak boleh ikut Olimpiade.

Pengakuan yang cukup jujur diungkap oleh pelari 10 ribu meter dari Irlandia, Cathal Lombard. Ia mengaku menggunakan erythropoietin atau EPO saat kejuaraan dunia tahun ini. "Sama sekali tidak ada orang yang terlibat dalam hal ini. Saya tidak berusaha membenarkan apa yang saya lakukan," katanya. Semula ia selalu mengelak, tapi tes laboratorium Asosiasi Atletik Irlandia tak dapat dibohongi.

Jenis obat perangsang semakin maju dari tahun ke tahun. Sejauh ini, THG dan EPO belum masuk daftar resmi zat yang dilarang dalam kejuaraan olahraga. Itu termasuk yang diantisipasi oleh panitia Olimpiade Athena. Selain menyiapkan teknologi khusus, mereka mendata zat-zat yang belum terdaftar tapi punya efek doping. "Polisi" tak boleh kalah cerdik dari "maling", kendati itu yang biasa terjadi.

Andy Marhaendra (dari berbagai sumber)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus