Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Dua Jago Simalungun

2 peserta lomba berhasil melintasi Danau Toba sejauh 10 km. Lomba ini baru pertama kali diadakan, beberapa pengusaha termasuk Probosutejo berminat menyeponsori lomba-lomba berikutnya. (or).

4 Juli 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BEGITU mencapai tepi danau, Mangatas Pangaribuan berteriak kegirangan. "Saya menang. Saya juara," serunya seraya mengangkat tangan berkali-kali. Kemudian pemuda berusia 20 tahun itu jatuh pingsan akibat keletihan berenang sejauh 10 km -- dari Tuktuk di Pulau Samosir ke pantai Prapat, pekan lalu. Lomba menyeberangi Danau Toba yang ombaknya besar baru pertama kali itu diadakan. Tak banyak yang mengikutinya, hanya enam orang, meski waktu pendaftaran cukup lama. Dan ternyata, di luar dugaan banyak orang, dua perenang berhasil mencapai finisb. Keduanya dari Kabupaten Simalungun. Mangatas menempuh jarak itu dalam 3 jam 11 menit 46 detik. Dan Atmansyah Naibaho menyusul 8 menit 35 detik kemudian. Sedang empat peserta lainnya. -- Agus Salim (Kabupaten Dairi), Budi Hutagalung (Tapanuli Utara), Parulian Simatupang (Karo) dan Acau (Kabupaten Simalungun) -- hanya mampu berenang sekitar 4 km, kehabisan napas di tengah danau. Panitia sendiri semula khawatir kalau tak ada yang berani mengikuti perlombaan itu. Adalah Atmansyah (15 tahun) satu-satunya peserta yang datang dengan niat bertanding. Pada Pesta Danau I (1980), ia juara kedua renang 400 meter. Anak ini anggota klub renang di Pematangsiantar, yang pernah menjuarai lomba renang Analisa Cup Medan tahun 1979 dan 1980. "Sejak kecil saya menyenangi renang," tuturnya. Peserta lainnya coba-coba saja. Mangatas sendiri, sang juara, mengikuti perlombaan itu karena libur sekolah saja. "Hanya iseng-iseng," katanya. Namun sejak start di Tuktuk, Manatas menunjukkan keunggulannya. Satu jam berenang, ia meninggalkan 5 peserta lainnya sejauh 500 meter. Mangatas mengaku ia tak memiliki teknik khusus, tapi ia berenang dengan kecepatan yang stabil. Empat peserta lain beradu cepat sejak semula hingga pada jarak 4 km kehabisan napas, kaki kejang. Mereka akhirnya diangkut dengan speedboat yang dilengkapi dengan regu penolong. Lintas danau ini tampaknya akan dijadikan tantangan tahunan bagi para perenang. Beberapa pengusaha, termasuk Probosutejo, konon berminat menyeponsori lomba renang jarak jauh diobyek pariwisata itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus