BEGITU mencapai tepi danau, Mangatas Pangaribuan berteriak
kegirangan. "Saya menang. Saya juara," serunya seraya mengangkat
tangan berkali-kali. Kemudian pemuda berusia 20 tahun itu jatuh
pingsan akibat keletihan berenang sejauh 10 km -- dari Tuktuk di
Pulau Samosir ke pantai Prapat, pekan lalu.
Lomba menyeberangi Danau Toba yang ombaknya besar baru pertama
kali itu diadakan. Tak banyak yang mengikutinya, hanya enam
orang, meski waktu pendaftaran cukup lama. Dan ternyata, di luar
dugaan banyak orang, dua perenang berhasil mencapai finisb.
Keduanya dari Kabupaten Simalungun. Mangatas menempuh jarak itu
dalam 3 jam 11 menit 46 detik. Dan Atmansyah Naibaho menyusul 8
menit 35 detik kemudian. Sedang empat peserta lainnya. -- Agus
Salim (Kabupaten Dairi), Budi Hutagalung (Tapanuli Utara),
Parulian Simatupang (Karo) dan Acau (Kabupaten Simalungun) --
hanya mampu berenang sekitar 4 km, kehabisan napas di tengah
danau.
Panitia sendiri semula khawatir kalau tak ada yang berani
mengikuti perlombaan itu. Adalah Atmansyah (15 tahun)
satu-satunya peserta yang datang dengan niat bertanding. Pada
Pesta Danau I (1980), ia juara kedua renang 400 meter. Anak ini
anggota klub renang di Pematangsiantar, yang pernah menjuarai
lomba renang Analisa Cup Medan tahun 1979 dan 1980. "Sejak kecil
saya menyenangi renang," tuturnya.
Peserta lainnya coba-coba saja. Mangatas sendiri, sang juara,
mengikuti perlombaan itu karena libur sekolah saja. "Hanya
iseng-iseng," katanya. Namun sejak start di Tuktuk, Manatas
menunjukkan keunggulannya. Satu jam berenang, ia meninggalkan 5
peserta lainnya sejauh 500 meter. Mangatas mengaku ia tak
memiliki teknik khusus, tapi ia berenang dengan kecepatan yang
stabil.
Empat peserta lain beradu cepat sejak semula hingga pada jarak 4
km kehabisan napas, kaki kejang. Mereka akhirnya diangkut dengan
speedboat yang dilengkapi dengan regu penolong.
Lintas danau ini tampaknya akan dijadikan tantangan tahunan bagi
para perenang. Beberapa pengusaha, termasuk Probosutejo, konon
berminat menyeponsori lomba renang jarak jauh diobyek pariwisata
itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini