WAJAH peserta musyawarah agung UMNO (United Malays National
Organization) yang memadati ruangan Nirwana Hotel Hilton,
Kualalumpur, tampak diliputi ketegangan. Mereka baru saja
memasukkan surat antara lain untuk memilih pemimpin partai, yang
sekaligus akan memimpin pemerintahan, pengganti PM Datuk Hussein
Onn, 59 tahun.
Terpilih sebagai presiden baru UMNO adalah calon tunggal Dr.
Mahathir Mohamad. Ia sebelumnya menjabat deputi presiden dan
wakil PM. Ketika Onn berobat di London selama dua bulan Mahathir
menjadi pelaksana pemerintahan sehari-hari. Pemilihan Mahathir
(26 Juni) tak lebih sebagai acara formalitas saja.
Tapi hal yang menegangkan bagi utusan 114 cabang UMNO adalah
pengisian kursi deputi (timbalan) presiden. Calon untuk jabatan
ini Datuk Musa Hitam dan Tengku Razaleigh Hamzah. Dalam Kabinet
Onn kedua kandidat ini masing-masing menjabat menteri pendidikan
dan menteri keuangan. Dan mereka punya peluang yang sama. Musa
Hitam berakar di Johor Baru. Tengku Razaleigh berkubu di
Kelantan. Ternyata yang keluar sebagai pemenang adalah Musa
Hitam. Ia mengantungi 722 suara pendukung -- 205 lebih banyak
dari saingannya.
Kemenangan Musa Hitam tampak terutama melegakan Mahathir.
Kerjasamanya dengan Musa Hitam, secara tradisional akan menjadi
wakil PM, sudah pernah diuji. Keduanya pernah di pecat dari
partai oleh PM Tengku Abdulrahman di tahun 1969. Mereka dituduh
indisipliner. Tapi kemudian, setelah Abdulrahman terjungkal,
Mahathir dan Musa Hitam justru menjadi lambang generasi baru
kaum Melayu.
Diduga sukses Musa Hitam menyisihkan Tengku Razaleigh berkat
dukungan kelompok Datuk Harun Idris. Adalah Tengku Razaleigh
yang mendesak PM Onn untuk menyeret Datuk Harun ke meja hijau
karena korupsi sampai akhirnya menjadi narapidana. Musa Hitam
waktu itu (1978) tak ikut menjelekkan Datuk Harun, yang di
kalangan partai masih dianggap pahlawan.
Musa Hitam, 47 tahun, di masa mudanya dikenal sebagai aktivis
kampus Universitas Malaya, dan pernah menjabat sekretaris
Konperensi Mahasiswa lnternasional di Leiden, 1957. Tamat dari
jurusan sastra Universitas Malaya, Musa Hitam menjadi pegawai
negeri di daerah Kluang selama lima tahun. Setelah itu (1964) ia
bergabung dengan perusahaan Jardine Waugh -- jenjang yang
mempertemukannya dengan politikus Datuk Sardon Haji Jubir yang
kemudian mengangkatnya sebagai sekretaris politik.
Tahun 1965, Musa Hitam menjadi Pj. Sekjen UMNO, dan kemudian
dikukuhkan sebagai sekretaris eksekutif partai. Sejak itu
karirnya di bidang politik melonjak terus. Ia mewakili daerah
pemilihan Segamat Utara selama 13 tahun terakhir.
Mengangkat Guru
Ketika dipecat dari UMNO tahun 1969 kesempatan itu dipergunakan
Musa Hitam untuk meraih gelar MA di bidang hubungan
internasional pada Universitas Sussex di Inggris. Ia kemudian
mengajar politik di Universitas Malaya. Tahun 1971, ia terpilih
sebagai Deputi Ketua Pemuda UMNO.
Musa Hitam diangkat dalam tahun 1974 sebagai menteri
perindustrian dalam pemerintahan Tun. Abdul Razak. Empat tahun
kemudian ia diangkat Onn menjadi menteri pendidikan. Dan
kekuatan politik mulai berakar kuat di bawah justru dari
jabatannya ini. Musa Hitam banyak mengangkat guru. Diduga 40%
utusan cabang UMNO adalah para guru Mahathir bersama Musa Hitam
juga dikenal meniti karir politik dari tangga paling bawah.
Musyawarah agung UMNO tak hanya mengatrol Mahathir dan Musa
Hitam, tapi juga bekas Menteri Besar Selangor, Datuk Harun Idris
yang sudah dua tahun meringkuk di penjara, dan masih dihukum
sampai tahun 1984. Ia diseret ke pengadilan karena dianggap
memakai uang pemerintah untuk kepentingan pribadi. Pengikutnya
tetap mencalonkannya untuk jabatan wakil presiden partai. Dan
terpilih. Datuk Harun bahkan mengantungi suara yang besar --
nomor dua setelah Abdul Gaffar Baba yang sudah 16 tahun jadi
wakil presiden UMNO.
Datuk Harun yang terpilih bersama Gaffar Baba dan Menlu Tengku
Ahmad Rithaudeen menyisihkan empat kandidat wakil presiden
partai lainnya. Di antaranya Mendagri Tan Sri Ghazali Shafie --
tokoh yang sering berkunjung ke Indonesia. Karena Daruk Harun
masih berstatus narapidana diperlukan pengampunan Yang Dipertuan
Agung atau izin Mendagri agar ia bisa memegang pos yang
dipercayakan partai.
Kabarnya Datuk Harun sudah memohon pengampunan dari Yang
Dipertuan Agung. Cuma belum ada jawaban. Kekuatan yang akan
dipakai Datuk Harun untuk bisa menjabat wakil presiden partai
tampaknya adalah izin Mendagri. Menurut kalangan UMNO, Ghazali
Shafie sudah bersedia memberikan izin pada Datuk Harun guna
memegang pos penting UMNO tersebut.
Perubahan di tubuh UMNO tampak tidak akan berpengaruh besar
terhadap situasi politik dalam negeri Malaysia. Repelita IV yang
disampaikan PM Onn pada parlemen, Maret lalu, tampak akan tetap
menjadi pedoman dasar perkembangan Malaysia. Tujuan Repelita IV
adalah menciptakan golongan menengah yang kuar di kalangan
Melayu -- kini sebagian besar petani. Apalagi Mahathir dan Musa
Hitam dikenal sangat "pro" Melayu, 44% dari 14 juta penduduk
Malaysia.
Mahathir dalam pidatonya di musyawarah agung UMNO bahkan
menyerukan agar kaum Melayu "bangun". Karakter orang Melayu,
menurut Mahathir, masih saja suka menggantungkan diri pada orang
lain. "Jika kondisi semacam itu tetap tidak diubah sulit
bagikaum Melayu untuk maju." Kondisi seperti sekarang ini memang
diinginkan oleh etnik lain, "agar kita (kaum Melayu) tetap
tergantung pada mereka," kata Mahathir.
Sekalipun tokoh Tengku Razaleigh akan mengundurkan diri dari
pemerintahan, tak ada terlihat tanda keretakan di tubuh partai.
Tampak mereka meresapi pesan "terakhir" Presiden UMNO Onn.
"Selesai pemilihan, kesampingkanlah segala perselisihan dan
perbedaan pendapat," kata Onn, yang akan resmi berhenti sebagai
PM dalam minggu kedua Juli ini. "Isilah dengan semangat kerja
sama dan persatuan."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini