Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mahathir-Musa Pilihan UMNO

Dr. Mahathir Mohammad & Musa Hitam terpilih sebagai presiden & wakil presiden baru UMNO. Datuk Harun Idris terpilih sebagai wakil presiden partai, tapi karena ia status tahanan maka perlu pengampunan .

4 Juli 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

WAJAH peserta musyawarah agung UMNO (United Malays National Organization) yang memadati ruangan Nirwana Hotel Hilton, Kualalumpur, tampak diliputi ketegangan. Mereka baru saja memasukkan surat antara lain untuk memilih pemimpin partai, yang sekaligus akan memimpin pemerintahan, pengganti PM Datuk Hussein Onn, 59 tahun. Terpilih sebagai presiden baru UMNO adalah calon tunggal Dr. Mahathir Mohamad. Ia sebelumnya menjabat deputi presiden dan wakil PM. Ketika Onn berobat di London selama dua bulan Mahathir menjadi pelaksana pemerintahan sehari-hari. Pemilihan Mahathir (26 Juni) tak lebih sebagai acara formalitas saja. Tapi hal yang menegangkan bagi utusan 114 cabang UMNO adalah pengisian kursi deputi (timbalan) presiden. Calon untuk jabatan ini Datuk Musa Hitam dan Tengku Razaleigh Hamzah. Dalam Kabinet Onn kedua kandidat ini masing-masing menjabat menteri pendidikan dan menteri keuangan. Dan mereka punya peluang yang sama. Musa Hitam berakar di Johor Baru. Tengku Razaleigh berkubu di Kelantan. Ternyata yang keluar sebagai pemenang adalah Musa Hitam. Ia mengantungi 722 suara pendukung -- 205 lebih banyak dari saingannya. Kemenangan Musa Hitam tampak terutama melegakan Mahathir. Kerjasamanya dengan Musa Hitam, secara tradisional akan menjadi wakil PM, sudah pernah diuji. Keduanya pernah di pecat dari partai oleh PM Tengku Abdulrahman di tahun 1969. Mereka dituduh indisipliner. Tapi kemudian, setelah Abdulrahman terjungkal, Mahathir dan Musa Hitam justru menjadi lambang generasi baru kaum Melayu. Diduga sukses Musa Hitam menyisihkan Tengku Razaleigh berkat dukungan kelompok Datuk Harun Idris. Adalah Tengku Razaleigh yang mendesak PM Onn untuk menyeret Datuk Harun ke meja hijau karena korupsi sampai akhirnya menjadi narapidana. Musa Hitam waktu itu (1978) tak ikut menjelekkan Datuk Harun, yang di kalangan partai masih dianggap pahlawan. Musa Hitam, 47 tahun, di masa mudanya dikenal sebagai aktivis kampus Universitas Malaya, dan pernah menjabat sekretaris Konperensi Mahasiswa lnternasional di Leiden, 1957. Tamat dari jurusan sastra Universitas Malaya, Musa Hitam menjadi pegawai negeri di daerah Kluang selama lima tahun. Setelah itu (1964) ia bergabung dengan perusahaan Jardine Waugh -- jenjang yang mempertemukannya dengan politikus Datuk Sardon Haji Jubir yang kemudian mengangkatnya sebagai sekretaris politik. Tahun 1965, Musa Hitam menjadi Pj. Sekjen UMNO, dan kemudian dikukuhkan sebagai sekretaris eksekutif partai. Sejak itu karirnya di bidang politik melonjak terus. Ia mewakili daerah pemilihan Segamat Utara selama 13 tahun terakhir. Mengangkat Guru Ketika dipecat dari UMNO tahun 1969 kesempatan itu dipergunakan Musa Hitam untuk meraih gelar MA di bidang hubungan internasional pada Universitas Sussex di Inggris. Ia kemudian mengajar politik di Universitas Malaya. Tahun 1971, ia terpilih sebagai Deputi Ketua Pemuda UMNO. Musa Hitam diangkat dalam tahun 1974 sebagai menteri perindustrian dalam pemerintahan Tun. Abdul Razak. Empat tahun kemudian ia diangkat Onn menjadi menteri pendidikan. Dan kekuatan politik mulai berakar kuat di bawah justru dari jabatannya ini. Musa Hitam banyak mengangkat guru. Diduga 40% utusan cabang UMNO adalah para guru Mahathir bersama Musa Hitam juga dikenal meniti karir politik dari tangga paling bawah. Musyawarah agung UMNO tak hanya mengatrol Mahathir dan Musa Hitam, tapi juga bekas Menteri Besar Selangor, Datuk Harun Idris yang sudah dua tahun meringkuk di penjara, dan masih dihukum sampai tahun 1984. Ia diseret ke pengadilan karena dianggap memakai uang pemerintah untuk kepentingan pribadi. Pengikutnya tetap mencalonkannya untuk jabatan wakil presiden partai. Dan terpilih. Datuk Harun bahkan mengantungi suara yang besar -- nomor dua setelah Abdul Gaffar Baba yang sudah 16 tahun jadi wakil presiden UMNO. Datuk Harun yang terpilih bersama Gaffar Baba dan Menlu Tengku Ahmad Rithaudeen menyisihkan empat kandidat wakil presiden partai lainnya. Di antaranya Mendagri Tan Sri Ghazali Shafie -- tokoh yang sering berkunjung ke Indonesia. Karena Daruk Harun masih berstatus narapidana diperlukan pengampunan Yang Dipertuan Agung atau izin Mendagri agar ia bisa memegang pos yang dipercayakan partai. Kabarnya Datuk Harun sudah memohon pengampunan dari Yang Dipertuan Agung. Cuma belum ada jawaban. Kekuatan yang akan dipakai Datuk Harun untuk bisa menjabat wakil presiden partai tampaknya adalah izin Mendagri. Menurut kalangan UMNO, Ghazali Shafie sudah bersedia memberikan izin pada Datuk Harun guna memegang pos penting UMNO tersebut. Perubahan di tubuh UMNO tampak tidak akan berpengaruh besar terhadap situasi politik dalam negeri Malaysia. Repelita IV yang disampaikan PM Onn pada parlemen, Maret lalu, tampak akan tetap menjadi pedoman dasar perkembangan Malaysia. Tujuan Repelita IV adalah menciptakan golongan menengah yang kuar di kalangan Melayu -- kini sebagian besar petani. Apalagi Mahathir dan Musa Hitam dikenal sangat "pro" Melayu, 44% dari 14 juta penduduk Malaysia. Mahathir dalam pidatonya di musyawarah agung UMNO bahkan menyerukan agar kaum Melayu "bangun". Karakter orang Melayu, menurut Mahathir, masih saja suka menggantungkan diri pada orang lain. "Jika kondisi semacam itu tetap tidak diubah sulit bagikaum Melayu untuk maju." Kondisi seperti sekarang ini memang diinginkan oleh etnik lain, "agar kita (kaum Melayu) tetap tergantung pada mereka," kata Mahathir. Sekalipun tokoh Tengku Razaleigh akan mengundurkan diri dari pemerintahan, tak ada terlihat tanda keretakan di tubuh partai. Tampak mereka meresapi pesan "terakhir" Presiden UMNO Onn. "Selesai pemilihan, kesampingkanlah segala perselisihan dan perbedaan pendapat," kata Onn, yang akan resmi berhenti sebagai PM dalam minggu kedua Juli ini. "Isilah dengan semangat kerja sama dan persatuan."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus