KE mana Elly setelah kalah? Semuanya masih tanda tanya. Ada beberapa pihak memang, dengan versi dan kepentingannya masing-masing, mengajak Elly berkelana di tiga badan tinju dunia. Misalnya ajakan agar Elly tetap saja bermain di wadah WBA dengan harapan suatu saat dapat membalas kekalahan dari Khaosai Galaxy. Syukur-syukur, dengan kemenangannya nanti itu, ia bisa merebut gelar juara. Apalagi Ellias Cordova Jr., pengurus teras WBA, mau memberikan rekomendasi agar Elly tetap terdaftar dalam "10 besar penantang". Kurnia Kartamuhari, yang memiliki lisensi promotor dari WBA, juga menawarkan kesempatan bertanding buat Elly dalam waktu dekat diwadah ini. Asal saja, kata Kurnia, "Elly mau turun kelas, dari kelas bantam yunior menjadi kelas terbang". Postur Elly, katanya, lebih sesuai untuk bermain di kelas terbang. Di pihak lain, Ketua Umum KTI Solihin G.P. menyarankan Elly untuk segera merebut kembali gelar juara IBF. Setelah itu, barulah dipikirkan tanding ulang melawan Galaxy. Hal serupa juga dikemukakan Boy Bolang, yang menjabat "penasihat khusus" IBF. Ia melihat, Elly masih bisa diandalkan berjuang "merangkak" dari bawah. Yang aneh barangkali tawaran dari Promotor Anton Sihotang. Ia dengan optimistis mengajak Elly menjajal juara dunia WBC, Gilberto Roman (Meksiko). Padahal, juara WBC yang berusia 25 tahun ini mungkin lebih "ganas" daripada Galaxy. Dalam 10 bulan terakhir, ia sudah 6 kali bertarung termasuk 5 kali mempertahankan gelar. Apakah kekalahan Elly menunjukkan bahwa kualitas petinju yang dimiliki IBF lebih rendah dibandingkan dengan WBA atau WBC ? "Tidak. Kami juga memiliki petinju-petinju tangguh. Sebagai contoh, Cesar Polanco juga pernah mengalahkan Pical. Lalu apa boleh dibilang bahwa Galaxy lebih hebat daripada Polanco ?" kata Presiden IBF Robert "Bobby" W. Lee. Adalah WBA yang paling tua usianya dibandingkan dengan WBC dan IBF. Ia dibentuk pada Agustus 1962, di Tacoma, Negara Bagian Washington, AS. Organisasi yang sekarang dipimpin oleh Gilberto Mendoza (Venezuela) ini merupakan perpanjangan, National Boxing Association (NBA), yang sudah ada sejak 1921. Sedangkan WBC berdiri pada tahun berikutnya, 1963, di Mexico City. Organisasi yang sekarang dipimpin Jose Chagnon Sulaiman ini kemudian lebih berkembang dan tersebar serta memiliki 124 negara anggota. Organisasi termuda adalah IBF, yang berdiri 1983, dan sejak itu dipimpin oleh Robert Lee. Orang-orang yang mendirikan organisasi ini, sempalan dari WBA. Betapapun kerasnya persaingan, wibawa ketiga badan tinju dunia kini sedang diuji oleh para petinjunya. Juara dunia kelas berat Michael Spinks, misalnya, menolak melaksanakan mandatory fight dari IBF, klrena ia ingin bertanding melawan pemenang pertandingan juara WBC Mike Tyson dengan James Smith, juara WBA. Kendati untuk itu, ia harus kehilangan gelarnya. Demikian pula Jeff Fenech (Australia) juara dunia kelas bantam IBF, dengan tegas mencampakkan sabuk juaranya guna bertarung melawan juara WBC Samart Payakarun -- 1 dari 3 juara dunia Muangthai pekan depan, di Sydney. Kasus serupa juga terjadi pada petinju beken, Marvin Hagler. Raja kelas menengah yang diakui sebagai juara dari 3 versi badan tinju dunia ini dicopot gelarnya oleh WBA dan IBF, gara-gara ia akan bertarung melawan Sugar Ray Leonard, di wadah WBC, awal April mendatang di Las Vegas. Ahmed Kurnia Soeriawidjaja
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini