Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Novak Djokovic lolos ke babak kedua French Open 2023, Senin, 29 Mei. Namun, perhatian media lebih banyak tertuju pada aksinya yang kontroversial dengan menulis pesan politik seusai tampil di babak pertama turnamen tenis grand slam tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Djokovis menjaga peluangnya meraih rekor gelar tunggal putra Grand Slam ke-23 dengan kemenangan 6-3 6-2 7-6(1) atas Aleksandar Kovacevic. Pengoleksi dua gelar juara juara Roland Garros ini terlihat tak kesulitan saat mengalahkan petenis Amerika berusia 24 tahun itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di babak kedua, ia akan berhadapan dengan petenis Hungaria Marton Fucsovics.
"Selalu menyenangkan untuk kembali ke sini, salah satu turnamen terbaik di dunia," kata Djokovic seusai laga. "Saya sangat termotivasi untuk melangkah jauh di sini, seperti yang saya harapkan."
Pernyataan Kontroversial
Namun, petenis asal Serbia itu mengambil risiko menimbulkan kontroversi dengan membuat pernyataan politik. Ia menulis "Kosovo adalah jantung Serbia. Hentikan kekerasan" di lensa kamera dalam bahasa Serbia seusai meraih kemenangan babak pertama itu.
Kosovo adalah negara merdeka. Namun, Serbia dan sekutu tradisionalnya Rusia tidak mengakui kemerdekaan itu. Serbia masih menganggap Kosovo sebagai bagian dari wilayahnya.
Keadaan di Kosovo sedang memanas. Sekitar 25 tentara penjaga perdamaian NATO yang mempertahankan tiga balai kota di Kosovo utara terluka dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa Serbia pada Senin lalu. Sedangkan presiden Serbia menempatkan tentara pada tingkat siaga tempur tertinggi.
Dalam wawancara dengan media Serbia, Djokovic mengungkap alasan menulis pesan tersebut. "Kosovo adalah tempat lahir kami, benteng kami, pusat dari hal terpenting bagi negara kami. Ada banyak alasan mengapa saya menulis itu di depan kamera," demikian radio RFI mengutip ucapan Djokovic kepada media Serbia.
Apakah aksi politis Novak Djokovic akan berbuah sanksi? Tampaknya tidak.
Federasi Tenis Prancis (FFT), penyelenggara French Open, mengatakan pada Reuters, "tidak ada aturan resmi Grand Slam tentang apa yang boleh atau tidak boleh dikatakan oleh pemain. FFT tidak akan membuat pernyataan apa pun atau mengambil sikap apa pun mengenai masalah ini."
Pilihan Editor: 15 Wakil Indonesia Tampil di Thailand Open 2023