Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Atlet tenis tunggal putri Iga Swiatek bicara kemungkinan bertemu Aryna Sabalenka pada babak final Australian Open 2025. Ia menyebut pesaing utamanya tersebut sebagai pemain yang lengkap. "Saya merasa dia memiliki teknik yang lengkap, permainannya cukup halus,” ucap Swiatek, dikutip dari laman resmi Australian Open, Kamis, 23 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dia solid dari setiap posisi di lapangan, bahkan seperti pukulan voli dan hal-hal yang tidak sering kami gunakan, seperti, yang sering terjadi pada permainan tunggal. Dia punya variasi, dan dia bisa bermain datar, dia bisa bermain topspin. Pada dasarnya saya akan mengatakan bahwa Aryna adalah pemain yang lengkap,” kata petenis asal Polandia itu menambahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum berduel di laga final, Swiatek dan Sabalenka harus melalui babak semifinal lebih dulu pada Kamis, 23 Januari 2025. Sabalenka akan berhadapan dengan Paula Badosa, sementara Swiatek akan melawan Madison Keys.
Dua tahun sudah lewat setelah Sabalenka menggemparkan Rod Laver Arena di final Australian Open. Kala itu, ia berhasil mengalahkan juara bertahan Wimbledon saat itu Elena Rybakina. Sabalenka terkenal dengan servisnya yang buruk dan merusak penampilannya di Grand Slam. Namun, pada Januari 2023 Sabalenka mampu bertahan dari desakan Rybakina. Kini, Sabalenka menjadi juara bertahan dua tahun berturut-turut. Untuk pertama kalinya, ia memasuki turnamen mayor sebagai petenis nomor satu dunia. Sabalenka berkembang pesat.
Melbourne Park, Melbourne, Australia - January 16, 2025 Poland's Iga Swiatek celebrates winning her second round match against Slovakia's Rebecca Sramkova REUTERS/Kim Kyung-Hoo.
Para rival mengakui perkembangan Sabalenka. Paulo Badosa, salah satu sahabat terdekatnya, untuk sementara akan menjadi musuh di lapangan. Mereka akan bertemu di semifinal Australian Open 2025 di Melbourne Park, Kamis malam.
Badosa mengamati kemajuan Sabalenka dengan saksama sejak final Australian Open tahun 2023. Ia tidak menganggap kemenangan sahabatnya itu sebagai sebuah keberuntungan. "Saya ingat beberapa tahun lalu dengan kesalahan ganda dan kemudian dia berjuang keras dengan semua itu, dan kemudian sekarang menjadi yang terbaik di dunia dan bermain dengan sangat percaya diri, saya tahu kerja keras yang telah dia lakukan," kata Badosa.
"Sejujurnya, kami memiliki karakter yang sangat mirip, jadi saya merasa sangat terinspirasi oleh apa yang telah dilaluinya. Dia berkembang dalam banyak hal. Anda dapat melihatnya dari cara dia bermain. Bagi saya, yang paling berkembang darinya adalah cara dia menghadapi emosi. Dia adalah perempuan yang sangat emosional," ujar petenis Spanyol itu.
"Itulah mengapa saya sangat berempati padanya. Namun, saya pikir dia mengendalikannya dengan sangat baik, saat-saat tertekan, dan saya pikir itulah perubahan besar yang dia lakukan pada permainannya, juga percaya bahwa dia bisa menjadi yang terbaik dan dia membuktikannya."
Salah satu teman dekat Sabalenka lainnya, Ons Jabeur, juga punya pandangan yang sama. Ia mencetak kemenangan Grand Slam atas Sabalenka pada babak ketiga di Roland Garros 2020 dan semifinal Wimbledon pada 2023. Itu terjadi sebelum Sabalenka meraih gelar Australian Open pertamanya.
Jabeur mengatakan peningkatan yang dia lihat pada Aryna Sabalenka bukan hanya mental. "Dia benar-benar bermain bagus, saya sangat senang untuknya," kata Jabeur. "Saya menontonnya di US Open. Saya merasa tahun ini dia benar-benar luar biasa untuk bangkit, melupakan segalanya dan bermain seperti yang dia lakukan. Saya pikir itu contoh yang bagus bagi banyak dari kita."
Petenis asal Tunisia itu menambahkan, “Saya pikir dia pemain yang jauh lebih baik daripada dua tahun lalu. Dia jelas lebih dewasa di lapangan, faktanya dia membuat keputusan yang tepat. Dia banyak meningkatkan servisnya, terutama kecepatan pukulannya. Mungkin orang-orang bisa melihatnya saat mereka menonton kami bermain melawannya, tetapi rasanya lebih buruk saat Anda bermain melawannya, itu pasti."
ANTARA | REUTERS