Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Ini Kelebihan yang Membuat Marcus / Kevin Bisa Mendominasi 2017

Asisten Pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, mengungkap kelebihan Marcus / Kevin yang baru juara di Dubai World Superseries Finals 2017.

18 Desember 2017 | 15.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Selebrasi Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dalam Dubai World Super Series Finals 2017. Pasangan ganda putra Indonesia ini berhasil melaju ke semifinal. Badmintonindonesia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, mengungkap kelebihan Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamulyo atau dikenal dengan duet Marcus / Kevin, yang baru saja menjadi juara di ajang Dubai World Superseries Finals 2017.

Ia mengatakan Marcus dan Kevin merupakan pasangan yang bisa saling melengkapi satu sama lain. Di saat Kevin tak bisa mengeluarkan permainannya, Marcus akan ambil alih dan memberi semangat, begitu juga sebaliknya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, mental yang tangguh juga menjadi kunci keberhasilan pasangan yang dijuluki The Minions itu. Laga semifinal kontra Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, menjadi buktinya. Kevin/Marcus kalah melawan pasangan Jepang itu di babak penyisihan grup. Namun saat kembali bertemu di semifinal, mereka mampu menunjukan semangat berjuang tinggi dan membalas kekalahan itu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Itulah mereka, punya mental yang tidak mau kalah, di lapangan selalu fight. Di penyisihan kalah, mereka bisa perbaiki di semifinal, jadi mereka balik percaya diri lagi,” ucap Aryono. 

Di babak final, Marcus / Kevin kemudian meraih kemenangan 21-15 dan 21-16 atas pasangan Cina Liu Cheng/Zhang Nan. Dengan hasil ini, mereka mencatatkan sejarah baru sebagai peraih juara super series terbanyak dalam satu tahun. Mereka meraih tujuh gelar superseries dari sembilan final yang diikuti.

Aryono Miranat mengatakan kunci kemenangan di final ada di set pertama. "Memang setelah melihat cara main mereka di babak pertama, saya jadi lebih tenang," kata Aryono seperti dikutip dari rilis resmi Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Senin, 18 Desember 2017.

Dalam laga set pertama, Kevin dan Marcus bermain agresif sejak awal pertandingan. Meski jarak poin selalu tipis, namun mereka memegang kendali pertandingan dan selalu unggul poin. Srt pertama ditutup dengan keunggulan, 21-15.

Sepanjang 2017, Kevin/Marcus telah tiga kali berjumpa dengan pasangan Cina peringkat empat dunia itu. Meski terhitung dua kali menang, namun di laga terakhir pasangan Indonesia harus mengakui keunggulan Liu/Zhang. 

Pertemuan terakhir mereka dengan Liu/Zhang terjadi di semifinal Denmark Open 2017. Saat itu, Marcus / Kevin harus takluk dalam pertandingan rubber set 16-21, 24-22, dan 19-21. "Kami sudah evaluasi kekalahan atas Liu/Zhang, sebelum masuk lapangan memang kami sudah diskusikan. Ternyata di lapangan, Kevin/Marcus luar biasa,” kata Aryono. 

 

 

Egi Adyatama

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus