Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Ini Komponen Rahasia Motor Suzuki GSX RR yang Buat Joan Mir Juara MotoGP 2020

Motor Suzuki GSX RR 2020 disebut menggunakan shock breaker spesial yang membuat Joan Mir dan Alex Rins lebih mudah mengendalikan tunggangannya.

24 November 2020 | 12.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta Pembalap tim Suzuki Ecstar, Joan Mir, resmi menyandang gelar juara MotoGP 2020. Sukses Joan Mir itu disebut karena kestabilan motor Suzuki GSX RR 2020 tunggangannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada peluncurannya Februari lalu di Sirkuit Sepang, Malaysia, motor Suzuki GSX RR
secara sekilas tak mengalami banyak perubahan. Mesin yang digunakan Suzuki disebut tak berubah signifikan. Mereka tetap menggunakan konfigurasi mesin 1000 cc 4 silinder segaris yang menghasilkan 240 tenaga kuda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di sektor transmisi, Suzuki GSX RR juga masih mengandalkan transmisi enam
percepatan seamless yang telah disempurnakan. Transmisi itu disebut bisa membuat
pergantian transmisi lebih halus sehingga membuat motor lebih mudah dikendalikan.

Secara aerodinamika, motor yang menjadi tunggangan Joan Mir dan Alex Rins tersebut  hanya mendapatkan perubahan bentuk sayap kecil dibagian depan atau yang biasa  disebut winglet.

Perubahan besar disebut terjadi di sektor kaki-kaki. Menurut laman Sport Magazine,
Suzuki mengambil langkah berani dengan membenamkan shock breaker Ohlins teranyar, BDB50.

Pabrikan asal Swedia itu baru memperkenalkan peredam kejut teranyarnya pada sesi
tes pra musim terakhir di Sepang. Manajer Divisi Balap Ohlins, Mats Larsson,
menyatakan bahwa Suzuki Ecstar merupakan satu-satunya tim yang merespon tawaran mereka  untuk menggunakan peredam kejut tersebut.

Tim-tim pabrikan lainnya, menurut dia, merasa mereka kekurangan waktu untuk
mengetes suku cadang baru itu.

"Saat ini tim-tim memiliki banyak sekali kombinasi sasis dan mesin yang harus
mereka coba dengan hanya tiga hari tes. Ketika semua orang telah lelah dan ingin
segera pulang ke rumah, Suzuki datang ke kami dan mengatakan Oke ayo kita coba
peredam kejut baru itu," kata Larsson.

"Suzuki merupakan yang pertama melihat potensi peredam kejut baru itu. Tetapi
mereka pun tetap membutuhkan waktu untuk memutuskan. Mereka mendapatkan hasil  bagus pada sesi uji coba, tetapi mekanik mereka tetapi sedikit khawatir dan sempat tak mau mengubah (peredam kejut lama mereka) meskipun yang baru ini jelas lebih baik."

"Terkadang seseorang lebih merasa nyaman dengan hal yang telah mereka kenal cukup lama karena alasan keamanan."

Mendapatkan peredam kejut baru tak lantas membuat Suzuki langsung meraih sukses.  Pada balapan perdana musim ini di seri MotoGP Spanyol, Joan Mir, bahkan tak menyelesaikan balapan karena terjatuh sementara rekannya Alex Rins absen setelah mengalami kecelakaan pada sesi kualifikasi sehari sebelumnya.

Suzuki mulai membuat kejutan pada balapan keempat di seri MotoGP Austria. Joan Mir yang memulai balapan dari posisi keenam berhasil finish di posisi kedua dengan
menyalip pembalap-pembalap Yamaha seperti Fabio Quartararo dan Maverick Vinales
yang mendominasi pada balapan-balapan sebelumnya.

Sejak saat itu, Joan Mir mampu tampil konsisten dengan nyaris selalu menyabet
tempat di podium. Kehebatan motor Suzuki GSX RR dalam melibas tikungan pun mulai mencuri perhatian para pesaingnya.

Pada seri MotoGP Catalunya, Mir dan Rins sukses menempati posisi kedua dan ketiga
di belakang Quartararo. Pada titik inilah kemudian Larsson mendapatkan banyak
permintaan dari Yamaha, Honda, Ducati hingga Aprilia untuk mencoba peredam kejut Ohlins terbaru.

"Secara sederhana, peredam kejut ini membuat ban mencengkeram lebih baik saat
menikung maupun saat lurus. Ini komentar dari para pembalap setelah mencobanya,
terutama Valentino (Rossi), yang mengatakan dia merasa lebih baik saat keluar
tikungan. Bagi dia, itu jelas sebuah keuntungan," ujar Larsson.

Valentino Rossi dan rekan setimnya, Maverick Vinales, memang sempat mengeluhkan
masalah cengkraman pada ban belakang motor mereka sejak awal musim. Mereka menyatakan ban belakang mereka tak mendapatkan cengkraman yang baik sehinga
membuat mereka kesulitan mengendalikan motor saat masuk dan keluar tikungan. Hal itu membuat mereka musim ini tampil tak cukup baik.

Akan tetapi langkah Yamaha mengubah peredam kejutnya itu tampak sedikit terlambat. Mereka harus beradaptasi menemukan setelan yang pas dibandingkan dengan Suzuki yang telah menggunakannya sejak awal musim.

Suzuki memang sempat gagal menempatkan pembalapnya di podium pada seri MotoGP Prancis, akan tetapi pada tiga seri selanjutnya Alex Rins dan Joan Mir selalu berhasil menembus posisi tiga besar. Rins meraih gelar juara di seri MotoGP Aragon sementara Mir menjadi juara di seri MotoGP Eropa.

Gelar juara dunia MotoGP 2020 pun akhirnya direngkuh oleh Joan Mir pada seri MotoGP Valencia pertengahan bulan lalu. Meskipun hanya menduduki posisi ketujuh, perolehan angka Mir dipastikan tak akan lagi terkejar oleh para pesaing terdekatnya.

MOTORSPORTMAGAZINE| GP ONE

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus