MERAMALKAN siapa yang akan jadi juara bisa membikin runyam
kepala. Mereka yang menjagoi Jerman Barat sesak napas gara-gara
tim itu dikalahkan Aljazair 1-2 di putaran pertama. Hanya berkat
"main mata" dengan Austria, juara Eropa itu berhasil masuk
putaran berikut.
Tetapi yang meramal -- sekalipun tak ikut bertaruh -- paling
kecele ketika Brazil ditumbangkan Italia 2-3 di putaran kedua.
Kadir Yusuf kolumnis Kompas yang menurunkan ulasan-ulasannya
dari Spanyol dan banyak pengamat lagi, sempat meratapi nasib
Brazil. Tim Amerika Latin itu dari semula memang sudah
diunggulkan.
Kalau ramalan itu harus mengandung risiko, barangkali banyak
yang jatuh reputasinya. Parames Vejrapana, ahli nujum kesohor di
Muangthai yang banyak dikunjungi pejabat-pejabat tinggi dan
orang-orang bisnis, juga meramalkan Brazil masuk final dan
mengalahkan Jerman Barat 3-1. "Planet Jupiter dan Uranus akan
membawa keberuntungan bagi Brazil," katanya.
Untunglah masih ada bagian ramalannya yang tepat. Yaitu angka
kekalahan Jerman Barat 3-1. Begitu pula ketika dia meramalkan
(pertengahan Juni) pertandingan di semifinal antara Jerman Barat
yang Taurus dan Prancis yang Aquarius akan ditentukan oleh
kekuatan planet Jupiter dan Uranus. "Kedua kesebelasan akan
bermain seri, namun Jerman Barat akan menang dalam perpanjangan
waktu," katanya. Kurang sedikit saja, karena akhir pertempuran
itu ditutup dengan adu penalti.
Bintang-bintang sepakbola seperti Cruyff dan Pele yang sekarang
berubah pekerjaan menjadi komentator dan penulis kolom,
sama-sama menjagokan Frazil. Pele, sekalipun tidak secara
langsung menunjuk Brazil (untuk menghindari tuduhan
chauvinistis) menyebutkan tim negaranya itu diperkuat oleh 16
pemain dengan kemampuan merata. Jauh hari sebelum Mundial 82,
dia memilih Brazil, Argentina, Spanyol, Inggris dan Uni Soviet.
Semua orang sudah tahu apa yang terjadi. Kelimanya hanya becus
sampai di putaran kedua. Pele seperti dapat mimpi buruk. "Saya
tak percaya Brazil telah kalah," katanya setelah Brazil
ditumbangkan Italia.
Pertandingan Brazil-Italia berlangsung 5 Juli. Tapi kalau antara
tanggal 6 sampai 10 Juli, hasilnya akan lain menurut tukang
nujum Vejrapana. Karena pada hari-hari itu, Brazil sedang
berbintang terang. Sayang jadwal pertandingan tidak disusun
berdasarkan perhitungan nujum.
Tetapi siapa yang mau memegang Italia yang ternyata menjadi
juara? Peluangnya 25-1 di pasar taruhan London. Pelatihnya
sendiri, Enzo Bearzot, putus asa melihat permainan anak buahnya
di putaran pertama. "Saya kira Brazil yang akan muncul sebagai
juara dengan mengalahkan Inggris di final 11 Juli," kata orang
Italia yang mulutnya tak hentihenti berkomat-kamit itu setelah
melihat kesebelasannya tiga kali bermain seri di putaran
pertama.
Hanya Maradona yang memuji Italia karena pertahanannya yang
sulit ditembus. Tetapi dia juga tak menduga Italia bisa jadi
finalis, apalagi juara. Komputer-komputer juga disuruh meramal.
Komputer di AS dan Inggris mengunggulkan Brazil. Hanya komputer
di Jerman Barat yang memilih tuannya sendiri. Mengalahkan Brazil
2-1.
Tak ada yang memihak Italia. Majalah sepakbola Inggris yang
beredar luas World Soccer, meramalkan negara itu "menghadapi
ancaman tersingkir di putaran pertama". Hanya Jerman Barat yang
diduga akan jadi juara setelah mengalahkan Brazil di final, kata
majalah itu.
Sukses Italia maju ke final memang menggemparkan para peramal.
Ahli-ahli sepakbola dari seluruh penjuru dunia (termasuk Italia)
yang dimintai pendapat oleh majalah sepakbola Shoot!, tidak
seorang pun yang menyebutkan Italia bakal muncul sebagai
pemenang pertama, bahkan kedua maupun ketiga. Sebelas dari 18
ahli dari berbagai negara itu, memilih Brazil sebagai juara.
Jerman 5 Suara. Argentina 2. Ada yang memilih Spanyol akan
keluar sebagai runner up. Dan Uni Soviet juara 3. Tapi Italia
tak ada namanya.
Di Inggris lain lagi cara orang meramal. Sehari menjelang
pertandingan putaran pertama, koran The Observer menerbitkan
ramalan. Berdasarkan pasaran taruhan disusunlah tabel dengan
semifinalis Argentina vs Brazil dan Jerman Barat vs Spanyol.
Tabel itu bisa diubah sesuai dengan pilihan pembaca. "Tetapi
kalau keyakinan anda melebihi kami, anda akan kalah lebih
banyak," tulis koran itu. Bayangkan kalau petunjuk itu dituruti
....
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini