Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Juara di luar ramalan

Ramalan-ramalan yang muncul dalam perebutan piala dunia '82 di spanyol, kes. italia yang tidak masuk dalam pasaran taruhan, ternyata keluar sebagai juara. sukses italia menggemparkan para peramal.(or)

17 Juli 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MERAMALKAN siapa yang akan jadi juara bisa membikin runyam kepala. Mereka yang menjagoi Jerman Barat sesak napas gara-gara tim itu dikalahkan Aljazair 1-2 di putaran pertama. Hanya berkat "main mata" dengan Austria, juara Eropa itu berhasil masuk putaran berikut. Tetapi yang meramal -- sekalipun tak ikut bertaruh -- paling kecele ketika Brazil ditumbangkan Italia 2-3 di putaran kedua. Kadir Yusuf kolumnis Kompas yang menurunkan ulasan-ulasannya dari Spanyol dan banyak pengamat lagi, sempat meratapi nasib Brazil. Tim Amerika Latin itu dari semula memang sudah diunggulkan. Kalau ramalan itu harus mengandung risiko, barangkali banyak yang jatuh reputasinya. Parames Vejrapana, ahli nujum kesohor di Muangthai yang banyak dikunjungi pejabat-pejabat tinggi dan orang-orang bisnis, juga meramalkan Brazil masuk final dan mengalahkan Jerman Barat 3-1. "Planet Jupiter dan Uranus akan membawa keberuntungan bagi Brazil," katanya. Untunglah masih ada bagian ramalannya yang tepat. Yaitu angka kekalahan Jerman Barat 3-1. Begitu pula ketika dia meramalkan (pertengahan Juni) pertandingan di semifinal antara Jerman Barat yang Taurus dan Prancis yang Aquarius akan ditentukan oleh kekuatan planet Jupiter dan Uranus. "Kedua kesebelasan akan bermain seri, namun Jerman Barat akan menang dalam perpanjangan waktu," katanya. Kurang sedikit saja, karena akhir pertempuran itu ditutup dengan adu penalti. Bintang-bintang sepakbola seperti Cruyff dan Pele yang sekarang berubah pekerjaan menjadi komentator dan penulis kolom, sama-sama menjagokan Frazil. Pele, sekalipun tidak secara langsung menunjuk Brazil (untuk menghindari tuduhan chauvinistis) menyebutkan tim negaranya itu diperkuat oleh 16 pemain dengan kemampuan merata. Jauh hari sebelum Mundial 82, dia memilih Brazil, Argentina, Spanyol, Inggris dan Uni Soviet. Semua orang sudah tahu apa yang terjadi. Kelimanya hanya becus sampai di putaran kedua. Pele seperti dapat mimpi buruk. "Saya tak percaya Brazil telah kalah," katanya setelah Brazil ditumbangkan Italia. Pertandingan Brazil-Italia berlangsung 5 Juli. Tapi kalau antara tanggal 6 sampai 10 Juli, hasilnya akan lain menurut tukang nujum Vejrapana. Karena pada hari-hari itu, Brazil sedang berbintang terang. Sayang jadwal pertandingan tidak disusun berdasarkan perhitungan nujum. Tetapi siapa yang mau memegang Italia yang ternyata menjadi juara? Peluangnya 25-1 di pasar taruhan London. Pelatihnya sendiri, Enzo Bearzot, putus asa melihat permainan anak buahnya di putaran pertama. "Saya kira Brazil yang akan muncul sebagai juara dengan mengalahkan Inggris di final 11 Juli," kata orang Italia yang mulutnya tak hentihenti berkomat-kamit itu setelah melihat kesebelasannya tiga kali bermain seri di putaran pertama. Hanya Maradona yang memuji Italia karena pertahanannya yang sulit ditembus. Tetapi dia juga tak menduga Italia bisa jadi finalis, apalagi juara. Komputer-komputer juga disuruh meramal. Komputer di AS dan Inggris mengunggulkan Brazil. Hanya komputer di Jerman Barat yang memilih tuannya sendiri. Mengalahkan Brazil 2-1. Tak ada yang memihak Italia. Majalah sepakbola Inggris yang beredar luas World Soccer, meramalkan negara itu "menghadapi ancaman tersingkir di putaran pertama". Hanya Jerman Barat yang diduga akan jadi juara setelah mengalahkan Brazil di final, kata majalah itu. Sukses Italia maju ke final memang menggemparkan para peramal. Ahli-ahli sepakbola dari seluruh penjuru dunia (termasuk Italia) yang dimintai pendapat oleh majalah sepakbola Shoot!, tidak seorang pun yang menyebutkan Italia bakal muncul sebagai pemenang pertama, bahkan kedua maupun ketiga. Sebelas dari 18 ahli dari berbagai negara itu, memilih Brazil sebagai juara. Jerman 5 Suara. Argentina 2. Ada yang memilih Spanyol akan keluar sebagai runner up. Dan Uni Soviet juara 3. Tapi Italia tak ada namanya. Di Inggris lain lagi cara orang meramal. Sehari menjelang pertandingan putaran pertama, koran The Observer menerbitkan ramalan. Berdasarkan pasaran taruhan disusunlah tabel dengan semifinalis Argentina vs Brazil dan Jerman Barat vs Spanyol. Tabel itu bisa diubah sesuai dengan pilihan pembaca. "Tetapi kalau keyakinan anda melebihi kami, anda akan kalah lebih banyak," tulis koran itu. Bayangkan kalau petunjuk itu dituruti ....

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus