Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Juara tak terduga

Jim courier,20, meraih hadiah rp 800 juta pada turnamen prancis terbuka. di final, ia mengalahkan rekan senegaranya andre agassi,21. di bagian putri, monica seles diduga tetap unggul.

15 Juni 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Turnamen Prancis Terbuka kembali mendapat kejutan. Jim Courier menghadang ambisi rekan senegaranya, Andre Agassi. Seles masih unggul. PETENIS-PETENIS muda Amerika Serikat mendominasi nomor bergengsi tunggal putra turnamen Prancis Terbuka- salah satu seri grand slam- tahun ini. All American final kembali terjadi. Partai final ini diawali dengan turunnya dua penerjun payung di lapangan Roland Garros yang membawa bendera bertuliskan Sejarah Prancis Terbuka. Petenis full colour Andre Agassi, 21 tahun, finalis Prancis Terbuka dan AS Terbuka tahun lalu, tetap saja ketiban sial. Dalam final Minggu lalu itu, ia dihadang teman "sekandangnya" Jim Courier, 20 tahun. Courier menggilas Agassi dengan angka 3-6, 6-4, 2-6, 6-1, 6-4, diiringi keplok lebih dari 16 ribu penonton. Sebagai juara baru, Courier mengantungi hadiah sekitar Rp 800 juta. Pemuda berambut merah yang suka menenteng gitar elektrik yang juga bercat merah itu hanya unggulan kesembilan di Prancis Terbuka tahun ini. Sedari bocah hingga berangkat remaja, hobi Courier adalah baseball. Namun, menginjak usia 13 tahun, ia ditanya keluarganya, mau meneruskan karier di baseball atau coba-coba bermain tenis. "Saya pilih tenis," jawabnya. Ia lalu dimasukkan ke klub Cincinnati Reds. Pemuda asal Dade City, Florida, ini meniti karier tenisnya di Camp Tennis di Florida- asuhan Nick Bollettieri- seperti halnya Andre Agassi, Pete Sampras, maupun petenis putri nomor satu dunia, Monica Seles. Jadi, Courier dan Agassi sudah sering berlatih bersama. Pukulan dan gaya Courier tak asing bagi Agassi, begitu pula sebaliknya. Cuma, Courier punya gaya khas, short back swing dan pukulan forehand lurus seperti pemain haseball. Di set pertama, Agassi, yang telah lama mimpi menjuarai seri grand slam, berhasil menaklukkan Courier. Gangguan hujan di set kedua menguntungkan Courier. dan ia memenangkan pertandingan. Agassi membaik lagi di set ketiga. Puncaknya di set empat dan lima, pukulan ace Courier telak. Pemain yang pukulan geledeknya berkecepatan lebih dari 100 mil per jam ini menghancurkan mimpi Agassi. Dalam tiga tahun terakhir ini, lapangan Roland Garros, Paris, berturut-turut dikejutkan dengan tampilnya bintang tak terduga. Michael Chang menjadi juara termuda Prancis Terbuka 1989. Tahun berikutnya bintang dari Ekuador, Andres Gomez. Dan kini, Jim Courier mempecundangi Agassi. Sampai saat ini, sudah terjadi empat kali all American final di Roland Garros. Pertama tahun 1939, Donald McNeil berhadapan dengan Bobby Riggs. Tahun 1949, Frank Parker melawan Budge Patty. Kemudian di tahun 1954, Tony Trabet menghadapi Arthur Larsen. Apa kelebihan Courier? Sejak September tahun lalu, pemuda tegap dengan tinggi 183 cm ini ditangani pelatih Jose Higueras asal Spanyol- juga sempat menangani Michael Chang. Ia tekun melatih gerak refleksnya. Setiap hari berlari-lari di lapangan gravel. Kegagalannya tahun lalu- hanya sampai semifinal di Prancis Terbuka- dijadikan pelajaran yang berharga. Di bagian putri, sudah diduga Monica Seles tetap merajalela. Bagi petenis Spanyol Arantxa Sanches Viccario, petenis Yugoslavia itu masih terlalu andal. Kemenangan Seles, 6-3, 6-4, makin mengukuhkannya sebagai petenis putri peringkat pertama. Meski agak khawatir ketika di set kedua yang sempat tertinggal 1-4, toh alumni Tennis Camp ini mampu. Dan ini trofi keduanya dari Prancis Terbuka. Dan usai berlaga di sini, Seles segera terbang ke London untuk mempersiapkan diri menghadapi turnamen Wimbledon. "Saya rasa beberapa hari latihan di lapangan rumput sudah cukup untuk tampil prima di Wimbledon," kata Seles. Sri Indrayati dan Rudy Novrianto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus