Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Kalah di lapangan dua

Yayuk basuki,20, dikalahkan steffi graf pada tur- namen tenis wimbledon, inggris. ia menerima hadiah rp 163.884.000 setelah delapan bulan terjun ke du- nia tenis profesional.

6 Juli 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Langkah Yayuk di Wimbledon terhenti di babak ketiga. Tapi duitnya sudah melimpah. JUTAWAN muda ini bernama Yayuk Basuki. Baru delapan bulan terjun ke dunia tenis profesional, anak gadis 20 tahun itu sudah meraup begitu besar duit hadiah. Sebelum terjun ke Wimbledon, sudah US$ 68.500 dikumpulkan petenis hitam manis asal Yogyakarta itu. Antara lain dari turnamen Suntory di Jepang dan turnamen Volvo di Pattaya, Muangthai. Di Wimbledon, jumlah ini masih bertambah US$ 14 ribu, walau ia kalah 2-6 dan 3-6 dari Steffi Graf, juara Wimbledon 1988 dan 1989, di babak ketiga. Dari nomor ganda putri, Yayuk Basuki dan Suzanna Wibowo meraih US$ 3.000, karena kalah di babak pertama. Total jenderal, pemain klub Pelita Jaya Jakarta ini sudah mengumpulkan sekitar US$ 84.000. Dengan nilai kurs rupiah ke dolar awal pekan ini seharga Rp 1.951,hadiah Yayuk Basuki itu besarnya Rp 163.884.000. Artinya, tiap bulan Yayuk berpenghasilan Rp 13,6 juta. Ini benar-benar penghasilan bersih. Sebab, semua ongkos dan biaya bertanding Yayuk sepenuhnya ditanggung oleh bos konglomerat Bakrie Brothers, Aburizal Bakrie. Dan tampaknya Yayuk tak mengecewakan. Setelah mencapai peringkat 45 dunia, di Wimbledon Yayuk mengalahkan Ann Henricksson dari AS dan Nathalie Herreman dari Prancis. Diduga, anak asuh pelatih Jiri Waters ini akan menerobos 40 besar dunia. Sepanjang delapan bulan ini, Asosiasi Tenis Wanita (WTA) mencatat, Yayuk Basuki sudah 18 kali menang dan 4 kali kalah. Kekalahan terakhir Yayuk adalah dari Steffi Graf, di lapangan dua Wimbledon. Toh Yayuk tak mendapat nol. Meraih lima angka dari dua set melawan mesin giling Jerman itu bukanlah prestasi buruk. Apalagi Graf kini melengkapi diri dengan permainan servis-voli untuk melengkapi ground stroke-nya yang hebat. "Bola-bola Steffi Graf dalam di daerah garis belakang. Saya sukar mengembalikannya," ujar Yayuk, setelah mengelap keringatnya, pada wartawan TEMPO Rudy Novrianto. Dibandingkan Martina Navratilova dan Mary Joe Fernandez, ujar Yayuk, pukulan Steffi Graf lebih keras. Komputer IBM di Wimbledon memang mencatat pukulan Graf paling keras, yakni 171,2 km/jam. Sedangkan Jennifer Capriati hanya 161,6 km/jam. Mungkin, Yayuk perlu tambah otot.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus