Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Kalah, tapi disanjung

George foreman kalah angka dari juara dunia kelas berat evander holyfield. tapi secara moral ia menang. larry holmes menganggap pertarungan di kelas berat kini lebih jelek.

27 April 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

George Foreman kalah angka, tetapi ia menang secara moral. Pertarungan di kelas berat kurang menarik? TERIAKAN "George, George, George" berkumandang di Convention Hall Atlantic City, Jumat malam pekan lalu (Sabtu pagi WIB). Pada ronde ke-7 itu, sekitar 20 ribu penonton terpukau melihat George Foreman yang melepaskan pukulan bertubi-tubi ke arah Evander Holyfield. Ronde itu memang milik Foreman. Dua juri memberikan angka kemenangan 67-66, dan satu lagi memberikan angka 68-65 untuk Foreman. Sebelumnya, di ronde ke-3, hook kiri Holyfield nyaris menghentikan pertandingan. Foreman tampak sedikit goyah, tetapi ia diselamatkan oleh bunyi bel. Setelah itu, petinju berkepala plontos itu tetap berdiri tegak di sudutnya. Dan ia tak lagi goyah. Malah, memasuki ronde ke-12, teriakan "George, George, George" kembali bergemuruh. Agaknya, simpati penonton terhadap Foreman bukan saja karena dia bisa bertahan sampai 12 ronde, tetapi karena Foreman masih terus memburu Holyfield, yang memilih bergerak mundur. Holyfield, yang sejak awal sudah mengumpulkan angka, memang berhasil mempertahankan gelarnya -dan semua orang sudah menduganya. Bahkan salah seorang juri, Jerry Roth, memberikan angka 117-110 untuk Holyfield. Tapi semua orang juga harus mengakui bahwa Foreman turun dari ring dengan suatu kemenangan moral. Petinju tua ini, yang sebelumnya mendapat ejekan ikan paus -karena terlalu gendut masih mampu memberikan perlawanan kepada seorang petinju yang 14 tahun lebih muda. George Foreman, ketika dikalahkan Jimmy Young di San Juan pada tahun 1977, merasa kematiannya sudah di ambang pintu. Dengan pasrah dia berkata, "Katakan pada semua orang bahwa saya mati untuk Tuhan." Dan diputuskannya untuk menikmati kekayaan sekitar US$ 12 juta yang diperolehnya dari ring tinju. Hidup tenang di daerah pinggiran Houston dan mengunjungi ranch-nya di Marshall secara rutin, Foreman kemudian menjadi pendeta. Foreman sadar bahwa mengharapkan sedekah orang lain buat mengisi kas George Foreman Youth and Community Center bukanlah hal mudah. Tahun 1986 dia pun kembali naik ring. Berhasil, ia memperoleh berbagai kemenangan dari lawan-lawan yang kebetulan tidak berat. Dan klimaksnya -setelah 23 kemenangan KO dan 1 kemenangan angka -adalah di Atlantic City, pekan lalu itu. Ia harus mengakui, usia di atas 40 tahun bukanlah usia yang layak untuk petinju kelas berat. Dari pertarungan melawan Holyfield itu ia mengantongi uang US$ 12,5 juta. Sebenarnya, selain usia, Foreman punya berat yang tidak ideal, mencapai 116,5 kg, lebih berat 22,5 kg dari Holyfield. Namun, Foreman berdalih. "Kamu tidak pernah terlalu tua untuk melakukan apa yang kamu inginkan hanya karena kamu cukup gemuk," katanya pada koran International Herald Tribune. Dan tiga minggu sebelum pertandingan, Foreman memanggil Angelo Dundee -yang pernah melatih Muhammad Ali -dan Archie Moore untuk duduk di sudutnya. Dan kemudian Foreman berhasil membuktikan bahwa ia masih "sanggup" bertinju. Orang pun ingat kembali akan peristiwa Januari 1988, ketika Larry Holmes ipaksa Mike Tyson mencium kanvas di ronde ke-4. Waktu itu Holmes berusia 40 tahun, dan dihadapkan dengan si leher besi Tyson yang baru 21. Anehnya, kini Holmes punya keinginan untuk kembali lagi naik ring, dan ia baru mau mundur pada 1992. "Kelas berat sekarang ini tidak lebih baik, justru lebih jelek," katanya. Mungkin Holmes benar, pertarungan di kelas berat belakangan ini kurang "menggigit" dan pencandu tinju pun berharap Mike Tyson bisa meramaikannya kembali. Liston P. Siregar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus