Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Karpov Tak Salah Melangkah

Di merano, Italia, kaca mata reflektor Korchnoi tak mengganggu konsentrasi juara catur dunia, Karpov. Korchnoi kalah 2-6, tapi mungkin ia senang oleh berita istri dan anaknya akan bebas.

28 November 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"CATUR adalah satu-satunya permainan yang dirancang tanpa disertai peranan nasib," tulis Russel Baker, kolumnis New York Times Seruice. "Bila kedua pemain tak melangkah salah, keduanya tak bisa menang." Victor Korchnoi (51 tahun) melangkah salah. Datang ke tempat pertandingan di Merano, Italia, ia mencoba membuyarkan konsentrasi juara bertahan Anatoly Karpov (31 tahun) dengan memakai kacamata reflektor. Hitam seperti momok yang memantulkan bayangan dari luar. Bila Karpov ingin membaca isi hati lawan dengan menatap mata Korchnoi, terlihat di situ justru dua bayangan dirinya. Adu nasib Korchnoi dengan reflektor momoknya tak berhasil. Tiga tahun silam di Baguio, Filipina, kepintarannya masih seimbang, padahal Karpov dibantu ahli hipnotis. Ia bisa bermain 21 kali remis dan kalah tipis 5-6. Tahun ini, keduanya bertanding lagi sejak awal Oktober. Sesudah 19 kali main remis, Korchnoi takluk telak 2-6 Jumat lalu. Sang penantang tua itu umpaknya tak punya keistimewaan baru lagi. Ia cuma bisa menggali khasanah pengeuhuan lama tanpa pengembangan kejutan ia gemar Pembukaan Inggris, yang memperoleh perhatian khusus ketika muncul catur hypermodern menjelang Perang Dunia 11. Ide pembukaan c2-c4 ini-mirip Pembukaan Reti -- bermaksud lebih menguasai lapangan tengah dari arah pinggir ketimbang mendudukinya. "Pemain harus menguasai banyak ragam pembukaan, penguasaan posisi secara tangguh dan mampu melakukan transposisi ke pembukaan lainnya," kata analis catur untuk TEMPO, Boesoni Sondakh. Ironinya, Korchnoi di ronde pertama di Merano mengembangkan Pembukaan Inggris itu ke Gambit Menteri yang paling dikuasainya, dan dihancurkan Karpov melalui pendobrakan sentrum. Anatoly Karpov, pahlawan muda partai komunis Soviet, adalah pemain modern. Kalau di sepakbola ada total football yang menggerakkan semua pemain ke segala arah, di catur modern Karpov menyerang lawan baik dari sayap Raja, sayap Meneri maupun sentrum. Lawan dibuatnya mencurahkan perhatian ke segala penjuru. Permainannya terakhir, partai ke-18, adalah contoh yang membawanya kepada kemenangan. Ia memainkan Pembukaan (konvensional) Ruy Lopez, sama seperti di partai ke-14 dan ke-16. Tapi di langkah ke-13 ia mengeluarkan langkah penemuan baru bidak a2-a4. Korchnoi kehabisan banyak waktu memikirkan segala kemungkinan akibat langkah misterius itu yang memang berbuntut penyapuan,semua bidaknya di sayap Menteri. Blunder-nya dengan pertukaran Menteri mengakibatkan jalur tengah dikuasai Benteng Karpov. Akhirnya bidak bebas Karpov di sayap raja menekan Raja Hitam keluar dari persembunyiannya dengan langkah kehilangan arah, dan menyerah. Lain di papan catur yang tak bisa mengharapkan nasib, lain pula di kehidupan keluarga Korchnoi. Sia-sia segala usahanya selama ini untuk membebaskan istri dan anaknya dari Rusia. Ia sudah pasrah. Tapi dalam kekalahannya merebut gelar juara dunia catur, majalah Illustre di negeri pelariannya, Swiss, memberitakan: "Pemerintah Soviet sudah menjamin pembebasan istri dan anak Korchnoi dalam Mei 1982." Itu nasib,l dan mungkin juga kemenangan (hibuan) untuk Korchnoi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus