Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Papan Wanita Mulai Berkembang

Dalam kejuaraan catur wanita zone Asia X, Indonesia mengirimkan Darmayanti D. Tamin. Sementara itu dalam kejuaraan catur terbuka junior dan wanita, Ismaniti keluar sebagai juara.

28 November 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI Kota Baguio, Filipina, pekan ini masih berlangsung kejuaraan catur wanita zone Asia X. Indonesia yang baru sekali ini mengikutinya mengirimkan Darmayanti D. Tamin, 18 tahun, yang pernah menjadi juara nasional 1980. Sampai pekan lalu, andalan Indonesia ini baru mengumpulkan dua angka dari enam partai permainan. Sementara itu di Bulungan, Jakarta Selatan, ada pula kejuaraan catur terbuka Junior dan Wanita (8-12 November). Juaranya: Imasniti ang disusul Ny. Steven dan Lamria. Sunuh rama kegiatan catur wanita. PB Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) membenahi catur wanita selama 4 tahun belakangan ini. Tiga kali sejak tahun 1978 Kejurnas catur wanita diselenggarakan. Tahun ini absen karena ada PON X. Meskipun ada kemajuan, kata Djokomoelyo SH, Ketua Umum PB Percasi, pertumbuhan catur wanita belum merata di semua daerah. Percasi baru mencatat Pengda Jawa dan Bali yang menonjol, terutama DKI Jaya. Dari sejumlah belasan pemain yang bagus, 7 dari DKI Jaya. Padahal menurut Djokomoelyo, prospek pemain wanita Indonesia cukup bagus. "Banyak remajanya dan mau membaca," katanya. Imasniti, misalnya, sering main catur sesudah sembahyang subuh. Bacaan favoritnya, James of Bobby Fischer dan How to Beat Bobby Fisher, tak pernah ditinggalkannya. Catur buat Imasniti sudah mendarah daging. Anak petani dari Serang ini mengaku pula pribadinya terbentuk berkat catur. "Saya menjadi sabar dan selalu berpikir 2 atau 3 kali sebelum bertindak," katanya. Belajar. bermain catur sejak uhun 1976, ia bertemu dengan G.E. Siahaan, wasit nasional catur. Di rumah Siahaan itulah keponakan Siahaan dihajarnya. Dengan tekun ia belajar pada Siahaan dari pukul 8 pagi hingga pukul 4 sore selama 23 hari untuk menghadapi kejuaraan catur wanita selakarta. "Dia berbakat untuk jadi master internasional," kata Siahaan. Pada kejuaraan catur Hari Natal 1978 di Singapura, ia memang mengalahkan Chan Lai Fung, master internasional. Percasi juga menumbuhkan catur wanita lewat klub. "Setiap klub diharuskan mempunyai pemain catur wanita," kata Djokomoelyo. Tapi belum semua klub men anggupi himbauan Percasi. Di Jakarta baru sekitar 20 dari 60 klub catur mempunyai pemain wanita. Masih ada anggapan masyarakat bahwa "wanita tak layak main catur," kata Djamil Djamal, master nasional. Banyak pemain wanita memang belum berani tampil karena situasi dan kondisi daerah yang berbeda-beda. Untuk DKI Jaya hambatan itu tak ada. Maka DKI melahirkan pemain wanita lebih banyak. Tapi dalam kejuaraan di Bulungan itu masih banyak orang tua yang merasa perlu mengantarkan anak masing-masing bertanding. Imasniti, pemain klub Tunas Jaya, sering pulang larut malam. Ia tak menghiraukan semua tanggapan tetangga. "Lama-lama mereka mengerti. Apalagi setelah foto saya ada di koran," kata anak petani yang lahir 32 tahun lalu itu. Tingkat pemain catur wanita Indonsia secara keseluruhan, kata Djamil Djamal, setaraf dengan juara junior kelompok kedua. "Kalau mereka setingkat degan juara junior putra, saya kira, mereka baru bisa berbicara di tingkat internasional." Imasniti dianggap belum pantas dibawa ke kejuaraan internasional. Tapi dari catur sudah banyak yang didapatnya. Ia punya tv pemberian Walikota Jakarta Barat. Ia punya kulkas pemberian G.E. Siahaan. Dan sawah seperempat ha di Serang dibelinya dari hasil catur. "Lumayan, kalau panen padinya di bawa ke mari," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus