NAMA bekas ketua pelaksana harian PSSI, Suparjo Pontjowinoto,
yang santer digunjingkan akan tetap dipakai, ternyata tak
masuk dalam daftar pengurus baru. Kardono, ketua umum PSSI yang
baru sebulan terpilih, akhirnya melepaskan tokoh itu yang
berpengalaman sedikitnya dalam dua periode kepengurusan PSSI
sebelumnya. Diumumkan pekan lalu, Kardono menunjuk Sigit
Harjojudanto, Wahab Abdi, dan Acub Zainal - tokoh-tokoh lama
masing-masing sebagai ketua I, II, dan III. Sementara itu,
kedudukan sekretaris umum diberikan kepada tokoh muda, Nugraha
Besoes.
Banyak sudah yang dikerjakan Kardono sebelum sampai pada
keputusan untuk menyusun personaha kepengurusannya itu.
Ketua umum yang baru itu mengakui bahwa tidak semua pihak senang
dengan namanama anggota pengurus itu. "Saya yakin, di antaranya
ada pula yang tidak menyetujui," katanya setelah mengumumkan
kepengurusannya. Namun, Kardono yakin bahwa cara dia memilih
anggota pengurus, yang disebutnya menggunakan delfy system,
sudah benar. Dengan sistem itu, katanya, calon anggota pengurus
dipanggil satu demi satu untuk diwawancarai. "Sebab, kalau saya
kumpulkan bersama, bisa ramai. Dan ada yang tidak setuju satu
dengan lainnya. Dan, kalau begitu, kejadian seperti dalam
pengurus lama akan terulang," katanya.
Adapun Suparjo, yang tidak terpilih, merasa tidak perlu kecil
hati. "Tidak apa-apa. Yang penting, saya sudah memberikan semua
kemampuan saya untuk PSSI," katanya. Kardono berjanji akan
memberikan tugas khusus kepada ketua klub Angkasa itu tetapi
belum dijelaskan persisnya. "Tanya saja sama Pak Kardono,"
katanya.
Bagi Syarnubi Said, ketua umum PSSI yang mengundurkan diri
sebelum waktunya, slsunan pengurus PSSI yang baru itu
menyenangkannya. "Kita semua mengerti betapa sulitnya membangun
kembali citra sepak bola kita," kata Syarnubi, yang sempat
bcntrok dengan Suparjo dalam kepengurusan lalu. Hadir ketika
pesta perkenalan dengan penurus baru, Minggu malam lalu,
Syarnubi mengaku telah memberi Kardono kartu kuning, yang
berisikan daftar 31 perusahaan miliknya, sebagai tanda
kesungguhan untuk membantu. "Bantuan Pak Syarnubi merupakan
angin segar," kata Kardono gembira.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini