Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Datang, menang, uang

Ekshibisi revlon tennis classic diikuti petenis-petenis dunia: martina navratilova, billie jean king, kathy jordan, pam shriver dsb. bagi pemain petenis, perdingan ekshibisi banyak mendatangkan uang. (or)

17 Desember 1983 | 00.00 WIB

Datang, menang, uang
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
AKHIRNYA ratu tenis dunia, Martina Navratilova, datang juga. Ia tiba di Jakarta disertai bekas ratu tenis dunia Billic Jean King, Kathy Jordan, dan Pam Shriver dari Melbourne seusai mengikuti Kejuaraan Australia Terbuka. Martina, juara Wimbledon 1983, Selasa lalu melakukan pertandingan ekshibisi melawan petenis . tua yang masih alot, Billie Jean King. Sementara itu, Pam Shriver - pasangan Martina dalam partai ganda- melawan Kathy Jordan, lawan Martina di final kejuaraan Australia itu, malam sebelumnya. Ekshibisi "Revlon Tennis Classic" yang disponsori PT Rudi Soetadi dan Multi Bintang ini seharusnya diadakan 23 November lalu. Pertandingan ini terpaksa diundur karena Andrea Jaeger, calon lawan Martina, mendadak sakit. Padahal, karcis yang berharga dari Rp 10.000 sampai Rp 60.000 itu sudah terjual 70% . "Saya yakin, kalau waktu itu pertandingan jadi dilaksanakan, pasti penuh dan keuntungan akan banyak dipetik," kata ketua umum PB Pelti, Jonosewojo. Hampir 30 persen karcis yang terjual waktu itu sempat diminta kembali uangnya. Dalam kaitan ini, pemainlah yang banyak diuntungkan sekalipun panitia memperoleh untung juga dari usaha menjual pertandingan itu. Aspek bisnis dalam pertandingan inilah yang belakangan menonjol di kalangan tenis profesional. Sudah lama dikabarkan, para pemain petenis top dunia menerima "uang di bawah meja" dari panitia pertandingan. Bulan Juni lalu, petenis Argentina, Guillermo Vilas, diganjar hukuman satu tahun tak boleh main dan denda sekitar Rp 20 juta oleh Badan Internasional Tenis Profesional Pria (MIPTC) karena menerima "uang jaminan untuk muncul" (TEMPO, 18 Juni). Pemain tenis pro memang dibenarkan menerima uang sponsor, tetapi dilarang menerima uang jaminan untuk tampil. Sebab, asosiasi petenis profesional sudah mengontrak mereka untuk muncul dalam berbagai turnamen. "Pertandingan tenis sudah tak murni lagi," kata Philippe Chatrier, ketua Federasi Tens Internasional (ITF). "Permainan kotor" ini memang sering terjadi dalam pertandingan-pertandingan ekshibisi, semacam pertandingan yang dilakukan Martina di Jakarta. Menurut Michael Mewshaw, yang mengutip ucapan Marshall Harper, seorang pengurus Badan Tenis Profesional (Pro Tennis Council), dalam bukunya Short Circuit mengatakan, "Seluruh pertandingan ekshibisi sudah diatur sebelumnya." Hal ini diakui sumber TEMPO, salah seorang pengurus Pelti. "Biasanya, pialang pertandingan sudah mengatur jalannya pertandingan lebih dulu. Mereka bisa menentukan pihak mana yang menang dan siapa yang harus kalah," katanya. Soal pembayaran, kata sumber tadi, tergantung rangking pemain. "Biasanya, berkisar 80:20 hingga 60:20." Pun Martina mengakui, pertandingan-pertandingan ekshibisi banyak mendatangkan uang. "Cukup besar hasilnya dibanding pertandingan kejuaraan biasa," kata petenis bertampang keras ini kepada TEMPO beberapa saat sesudah tiba di Jakarta. "Kami datang ke mari memang untuk bermain tenis sebagai sebuah pertunjukan," kata Martina, yang baru saja menggondol Rp 75 juta sebagai juara pertama tunggal putri di Kejuaraan Australia Terbuka. Sedangkan Jonosewojo sendiri menyebut kedatangan para petenis ini "sekadar untuk mengisi waktu dan mengaso." Dan untuk menggaet puluhan juta rupiah tanpa harus banyak keluar keringat, tentunya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus