Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Kembali Ke Jakarta?

Brunei menarik diri menjadi tuan rumah Sea Games XIII, 1985. Indonesia diduga akan ditunjuk sebagai penggantinya. (or)

14 April 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BRUNEI Darussalam yang baru berumur tiga bulan membuat angkah mengagetkan. Negara berpenduduk 250.000 itu tiba-tiba menarik diri menjadi tuan rumah SEA Games XIII yang direncanakan berlangsung Desember 1985 mendatang. Padahal, dia sendiri yang mengajukan diri mau menjadi tuan rumah etika pesta olah raga Asia Tenggara itu berlangsung di Singapura, Juni tahun lalu. Alasannya, negara itu kekurangan tenaga teknis untuk menyelenggarakan pertemuan olah raga dua tahun sekali itu. Tetapi berbagai kalangan olah raga yang dihubungi di Jakarta merasa kurang sreg dengan dalih itu. Sebab, kalau kekurangan tenaga pelaksana, negara tetangganya toh bisa membantu. Brunei kerihatannya serius dengan alasan yang dikemukakannya. "Kami masih kekurangan tenaga ahli secara umum, baik untuk mengelola pertandingan maupun untuk menangani fasilitas yang ada," begitu kata Pangeran Mahalee bin Pangeran Damit, seorang staf dari kedutaan besar Brunei Darussalam di Jakarta. Uang, katanya, tidak menjadi masalah bagi negara itu. Tapi uang saja, menurut Pangeran Mahalee, belum bisa menjamin terselenggaranya pesta olah raga tadi dengan baik. Selain masalah tenaga ahli, katanya, Brunei juga kekurangan fasilitas, seperti stadion-stadion tertutup untuk bulu tangkis dan tenis meja. "Kan tidak baik kalau gedung atau stadionnya tidak bertara internasional, sedangkan atlet-atlet yang datang nanti merupakan atlet yang sudah berprestasi dunia, misalnya Liem Swie King," katanya memberi alasan secara diplomatis. Siapa yang bakal menjadi pengganti Brunei baru akan ketahuan setelah sidang Dewan SEA Games, yang dijadwalkan berlangsung 28 April mendatang di Singapura atau Bandar Sri Begawan (Brunei). Siapa tahu Indonesia sebagai cadangan utama, sesuai dengan keputusan di Singapura tahun 1983, akan ditunjuk. Pertemuan Menpora Abdul Gafur dengan Presiden Soeharto dua pekan lalu sudah menyinggung masalah itu. Presiden, menurut Gafur, meminta supaya Indonesia mempelajari masak-masak sebelum menerima penunjukan sebagai tuan rumah. "Bapak Presiden menegaskan bahwa gelar juara umum harus dipertahankan. Apaagi kalau menjadi tuan rumah," kata Gafur. Menurut Gafur, demi prinsip solidaritas ASEAN serta meningkatkan prestasi olah raga sesama anggota, Indonesia bisa saja menerima penunjukan sebagai tuan rumah. "Indonesia akan berusaha berdiri sendiri dalam mengatasi biaya penyelenggaraan, karena hal itu merupakan prestise negara selaku tuan rumah," katanya. Indonesia sendiri sudah pernah menjadi tuan rumah SEA Games X tahun 1979 dan menghabiskan dana kurang lebih US$ 2,5 juta (Rp 2,5 milyar). Sedangkan untuk menjadi tuan rumah pada tahun 1985 nanti diperhitungkan akan memakan US$ 4 juta. Hanya Dadang Suprayogi, Ketua Harian KONI Pusat, yang ogah-ogahan Jakarta menjadi tuan rumah. Soalnya, katanya, tiga bulan menjelang SEA Games XIII itu nanti, atlet-atlet Indonesia baru saja kelelahan dengan Pekan Olah Raga Nasional XI yang berlangsung pada bulan September. Dia tak terlalu risau dengan biaya karena, katanya, uang bisa dicari. "Tapi kalau prestasi kita menurun, sulit dicari gantinya," katanya. Sejak SEA Games 1977 di Kuala Lumpur, Indonesia selalu tampil sebagai juara umum. Tetapi kedudukan itu secara pelan-pelan terancam, terutama setelah SEA Games Manila 1981. Dan di Sinapura tahun 1983 Indonesia hampir saja dikejar Filipina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus