Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BARCELONA – Tampil di La Liga, kompetisi tertinggi sepak bola Spanyol, adalah kebahagiaan luar biasa bagi klub Huesca. Klub ini berasal dari kota kecil di daerah otonomi-semacam provinsi-Aragon, di timur laut Spanyol. Mereka berhak lolos ke La Liga 2018/2019 setelah finis di posisi kedua klasemen akhir Segunda Division atau kasta kedua sepak bola Spanyol musim lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi Huesca, ini adalah kesempatan pertama berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Negeri Matador sejak berdiri pada 1910. Huesca pun seketika menggeser Eibar sebagai klub paling kecil di La Liga. Saking kecilnya, stadion markas Huesca, Stadion El Alcoraz, hanya mampu menampung 5.500 penonton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wajar jika stadion tersebut berukuran mini. Sebab, berdasarkan sensus pada 2016, jumlah warga Kota Huesca hanya sekitar 52 ribu jiwa. Sebagai perbandingan, kapasitas Stadion Santiago Bernabeu, kandang Real Madrid, saja lebih dari 80 ribu kursi. Ibaratnya, warga Huesca saja tak mampu memenuhi stadion milik Madrid.
Berbicara tentang stadion, bos Huesca, Jose Antonio Martin Otin atau akrab disapa Peton, sedang deg-degan. Sebab, Stadion El Alcoraz belum memenuhi standar La Liga. Sebagai contoh, kapasitas penonton paling sedikit harus lebih dari 7.000 kursi.
"Kami sedang tambah kapasitas hingga 7.500 kursi. Kami juga melakukan pembenahan di lampu stadion. Para pekerja sedang berjuang keras menyelesaikan semuanya sebelum 14 September nanti," kata Peton.
Tanggal 14 September adalah waktu pergelaran laga kandang perdana Huesca di La Liga musim ini. Tim berjulukan Los Azulgranas itu akan menjamu Rayo Vallecano di laga keempat La Liga. "Kami yakin dapat menyelesaikan perbaikan stadion tepat waktu karena kami panggil tenaga-tenaga ahli," kata Peton.
Meski berstatus tim kecil dan promosi, Huesca tak bermain asal-asalan di La Liga. Tim asuhan Leo Franco itu melakoni tiga laga sebelumnya dengan hasil sekali menang 2-1 atas Eibar, satu kali imbang 2-2 dengan Athletic Bilbao, dan kalah 2-8 oleh Barcelona. Kini Huesca bertengger di klasemen ke-14 sementara La Liga dengan 4 poin.
Kekalahan besar 2-8 atas Barcelona di Stadion Camp Nou pekan lalu memang mempermalukan Huesca. Namun, jika dilihat pakai sudut pandang yang lain, tim promosi itu sudah menunjukkan kinerja apik.
Kalah oleh Barcelona bukanlah hasil yang mengejutkan. Namun perlawanan dan kengototan Huesca, termasuk sengatan dua gol Juan Camilo Hernandez dan Alex Gallar ke gawang Marc Andre Ter Stegen, patut diacungi jempol.
"Memang tak mudah menerima kebobolan delapan gol. Tapi, bagaimana lagi, tim yang kami lawan adalah Barcelona, tim terbaik di dunia ini. Tapi kami mendapat banyak hal positif di laga itu. Terutama di babak pertama, kami bermain dengan berani dan menunjukkan cara kami bekerja," kata Leo Franco.
Mantan kiper Atletico Madrid itu berharap kekalahan dari Barcelona bakal menambah semangat dan kematangan skuadnya di La Liga musim ini. "Kami memang bagus di beberapa hal, dan pelajaran dari Barcelona seperti memperbaiki kekurangan kami. Kami harus bangkit untuk menghadapi banyak laga selanjutnya," tuturnya.
Benar saja, manajer Barcelona, Ernesto Valverde, menganggap dua gol Huesca bagai perusak pesta di Camp Nou. Menurut dia, tim juara bertahan seharusnya tak kebobolan satu gol pun oleh tim promosi.
"Saya tak puas atas cara mereka kebobolan dua gol. Kami seharusnya bisa membatasi peluang lawan di daerah pertahanan," kata Valverde. "Saya sempat khawatir ketika mereka bisa mengejar skor 2-3 di babak pertama. Beruntung, kami bisa membalikkan keadaan dan menunjukkan kelas kami di 45 menit kedua." AS | MARCA | INDRA WIJAYA
Kiper:
Axel Werner, Roberto Santamaria, Aleksandar Javanovic
Bek:
Xabier Etxeita, Ruben Semedo, Jorge Pulido, Carlos Akapo, Luisinho, Pablo Insua, Jorge Miramon, Rajko Brezancic
Gelandang:
Juan Aguilera, Moi Gomez, David Ferreiro, Gonzalo Melero, Juanjo Camacho, Chimy Avila, Serdar Gurler, Lluis Sastre, Damian Musto
Penyerang:
Cucho Hernandez, Alex Gallar, Samuele Longo
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo