Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Legenda tenis Amerika Serikat, Billie Jean King, meminta agar nama lapangan Margaret Court Arena di Australia Terbuka diubah. Pasalnya, King menilai pandangan Court soal seksualitas menimbulkan perpecahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
King berada di Melbourne untuk merayakan ulang tahun ke-50 atas kemenangan pemain Amerika tersebut pada kejuaraan tunggal putri Australia Terbuka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mantan petenis wanita nomor satu dunia dari Amerika berusia 74 tahun tersebut terpilih menerima penghargaan awal tahun ini di Australia Terbuka Adapun seri turnamen tenis grand slam pertama tersebut akan berlangsung di Melbourne Park, mulai Senin, 15 Januari 2018, mendatang.
King mengatakan bersahabat dengan Court, legenda tenis putri dunia dari Australia yang kini berusia 75 tahun. Tapi, King berpendapat pengelola komplek lapangan tenis Melbourne Park seharusnya tak lagi menggunakan nama Court.
“Saya tidak berpikir itu tepat. Ia mendapat penghinaan,” kata King. Mantan bintang tenis putri Amerika ini juga mengatakan tak akan bermain di lapangan dengan nama Court seandainya masih bertanding.
Pada saat peluncuran film bertajuk Battle of the Sexes di acara Festival Film Toronto, September lalu, King mengatakan kecewa kepada Court.
Pasalnya, mantan bintang tenis Australia itu meminta orang-orang di negaranya untuk tidak memberikan suara setuju dalam jajak pendapat mengenai kesetaraan dalam pernikahan.
Adapun film Battle of the Sexes bercerita tentang kejadian nyata yaitu pertandingan tenis pada 1973 yang mempertemukan antara King dan mantan juara tunggal putra, Bobby Riggs.
“Margaret dan saya selalu berbincang saat makan siang ketika kami berada di acara yang sama. Tapi, punya pandangan yang sangat berbeda,” kata King.
Pada Mei lalu, Court pernah mengatakan arena pertandingan tenis semakin dipenuhi dengan kaum lesbian. Ia terkenal sangat menentang perkawinan sejenis baik wanita maupun pria.
Saat itu, ucapan Margaret Court yang antipernikahan sejenis tersebut sudah membuat namanya terancam dicabut dari lapangan utama di Melbourne Park itu.
GUARDIAN | HARI PRASETYO