KEJUARAAN nasional bulu tangkis di Palembang pekan ini berlangsung seru. Bukan hanya lantaran ikutnya para pemain tim pemusatan latihan nasional (pelatnas), yang hampir selalu absen dari kejuaraan antardaerah, tapi juga ada kritik dari Ivanna Lie, 33 tahun. Bekas pemain nasional ini menjadi pengamat untuk koran Sriwijaya Post, terutama menyorot tidak seriusnya PBSI memandang acara tadi. Juara Indonesia Terbuka 1984 ini menilai PBSI lebih mementingkan pertandingan di luar negeri. Dihitung dari jumlah penyelenggaraan, sejak pertama 39 tahun lalu, PBSI baru 18 kali melangsungkan kejurnas. Menurut Ivanna, pemain daerah jarang mendapat kesempatan bertanding artinya, sekaligus belajar dengan pemain nasional. Akibatnya, kemampuan mereka tak merata. ''Kekuatan nasional terpusat pada pemain asal Pulau Jawa saja,'' katanya. Juara SEA Games 1983 ini memulai kariernya sebagai juara tingkat SD seJawa Barat pada tahun 1975, dan sempat delapan bulan mengikuti kursus pelatih di AS. Fokus PBSI yang lebih besar pada pertandingan antarnegara juga membuat kejurnas jadi tak bergengsi. Jadwal kalender kejurnas yang terlalu mepet dengan kejuaraan internasional mengarahkan atlet pelatnas lebih memilih bertanding dengan tim negara lain. Bahkan, Rudy Hartono juara All England delapan kali ternyata tidak pernah sekali pun ikut kejurnas. ''Kejurnas lalu hanya diikuti pemain kelas dua,'' ujar Ivanna kepada TEMPO. Atlet pelatnas pun ogah karena imbalan yang diterima dari kejurnas lebih kecil. Honor untuk acara internasional berdasarkan standar federasi bulu tangkis dunia (IBF) jumlahnya lebih besar daripada imbalan pengurus daerah rata-rata kurang dari Rp 1 juta bagi juara kejurnas. Namun, yang lebih penting, menurut sumber TEMPO, adalah pola pembinaan terhadap pemain bulu tangkis. Selama ini, atlet pelatnas rata-rata dibesarkan klub, bukan oleh pengurus daerah, sehingga loyalitas mereka lebih pada klub dan pelatnas. Ini bisa dilihat di PON XIII barusan hampir tak ada atlet pelatnas yang ikut defile kontingen daerah. IH
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini