Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Leburnya WBF, kokohnya IBF

Dunia bulu tangkis wbf dan ibf akan bersatu secara resmi. soal dua cina berakhir dengan organisasi taiwan berganti nama. bagi indonesia, gelanggang berarti makin berat. (or)

18 April 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FEDERASI Bulutangkis Internasional (IBF) sempat guncang. RRC, sctelah gagal memperoleh pengakuan sebagai satu-satunya wakil Cina dalam organisasi tersebut, mensponsori pembentukan badan tandingan yang didukung oleh sekutunya di Asia dan Afrika. Organisasi itu yang dilahirkan di Hongkong, Februari 1978, bernama Federasi Bulutangkis Dunia (WBF). Sejak itu dunia bulutangkis terpecah dalam dua kiblat. Ketua Persatuan Bulutangkis. RRC, Zhu Ze, mengakui adanya dua badan ini lebih banyak merugikan daripada bermanfaat. Maka pertemuan Bandung diselenggarakan (Mei 1979) atas prakarsa Indonesia untuk menghimpun tokoh IBF dan WBF. Sebagai kelanjutannya, sidang WBF di Hongkong, 5 April, menyatakan bersedia meleburkan diri ke dalam IBF. Syaratnya? "Seperti yang sudah disepakati oleh grup kerja IBF dan WBF dalam pertemuan di Kopenhagen, 6 Oktober 1980," kau jurubicara WBF. Penyatuan ini akan dilakukan secara resmi di Tokyo. Tanggalnya, 26 Mei, bersamaan dengan turnamen Piala Uber -- lambang supremasi bulutangkis wanita. Grup kerja itu -- beranggotakan Stellan Mohlin, Craig Reddie, Drs. Sudirman, Suharso Suhandinata, dan Herman Valken dari IBF, serta Zhu Ze, Henry Fok, Timothy Fok, Phiensak Sosothikul, dan Lu Sheng Rong dari WBF -- dibentuk berdasarkan hasil pertemuan di Bandung. Dalam pertemuan di Kopenhagen mereka, antara lain, menyepakati hak satu negara satu suara dipakai hanya untuk mengeluarkan dan menerima anggota. Nama organisasi bulutangkis Taiwan menjadi Chinese Taipeh Badminton Association. Sedang di kepengurusan IBF nanti unsur WBF akan mendapat jatah satu kursi Wakil Presiden (diisi oleh Zhu Ze) dan dua kursi anggota dewan (ditempati oleh Tsui Tsin Tong dari Hongkong, dan Kente dari Afrika). Kalangan IBF mengukuhkan hasil pertemuan Kopenhagen itu di London, 23 Maret. "Inggris dan Kanada semula keberatan terhadap perumusan grup kerja gabungan, terutama yang menyangkut masalah voting," kata Suharso. Taiwan yang memakai pengacara London, Justice Goff, juga keberatan terhadap pasal ini, yang mungkin nanti dipakai RRC untuk mengeluarkan Taiwan. "Rasanya RRC tidak akan melakukan itu," lanjut Suharso. Hak Suara Menurut peraturan IBF, jumlah suara tiap negara anggota berdasarkan perimbangan jumlah pemainnya (aktif) dan partisipasi mereka dalam turnamen seperti Piala Thomas, Piala Uber, dan Kejuaraan Bulutangkis Dunia. Indonesia saat ini mempunyai hak tiga suara dalam sidang IBF. Juga Inggris punya sebanyak itu. Jadi, bukan satu negara satu suara. Sidang IBF mengukuhkan hasil pertemuan Kopenhagen itu dengan pemungutan suara. Hasilnya: 54 suara setuju penyatuan kembali berdasarkan kesepakatan yang dicapai grup kerja IBF dan WBF, sedang empat suara lainnya menolak. Sedang dalam sidang WBF di Hongkong, yang dipimpin Marsekal Dawee Chullasapya dari Muangthai, segalanya disetujui secara aklamasi. Dalam penyatuan IBF dan WBF, kata Suharso, tidak ada pihak yang diuntungkan atau dirugikan. Para pemain dari kedua kubu "setelah penyatuan ini bisa bertanding melawan siapa saja dan mengikuti turnamen apa saja. Tanpa perlu minta izin IBF." Ketika diselenggarakan pertandingan Indonesia melawan RRC di Singapura, Februari 1980, PBSI masih memerlukan iin IBF. Suharso mengatakan ia menduga, setelah penggabungan IBF dan WBF, lawan yang bakal dihadapi Indonesia di gelanggang apa saja makin berat. Dalam perebutan Piala Thomas 1982 jelas tim ERC akan turut, dan boleh turut. IBF akan melakukan sidang tahunan di Tokyo -- dua hari setelah penandatanganan "sertifikat" penyatuan. Sidang itu akan diikuti oleh kelompok bekas WBF. Maka penyatuan itu sebenarnya berarti leburnya WBF, dan makin kukuhnya IBF.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus