Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Makin susah ke wimbledon

Martina navratilova keluar sebagai juara untuk ketiga kalinya di turnamen wimbledon. yaitu th '78,'79, dan '82. kemenangannya ditunjang oleh pelatihnya. (or)

10 Juli 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MARTINA Navratilova membiarkan saja bola melambung dari pukulan forehand juara bertahan Chris Evert Lloyd. Begitu bola jatuh melewati baseline, menanglah ia untuk ketiga kalinya di Wimbledon. Dua menit lamanya ia tak dapat menguasai diri karena girang. Chris Evert Sabtu lalu ia taklukkan 6-1, 3-6 dan 6-2. Petenis AS kelahiran Cekoslowakia itu oleh panitia seeding telah ditempatkan di urutan teratas. Bukan karena Martina pemain tenis putri top sekarang ini, tapi karena ia diperkirakan pasti juara, mengulangi prestasinya tahun 1978 dan 1979 di tempat yang sama. Kalau kemenangan Martina, 25 tahun, di Wimbledon sebelumnya lebih banyak karena gaya permainan dari pada bakat alam, kali ini kesuksesannya banyak ditunjang coach dan pelatihnya, Renee Richards dan Nancy Lieberman. Renee, 45 tahun, petenis putra yang berganti kelamin tahun 1975, mendampingi Martina sejak bertemu di turnamen terbuka AS September lalu. Nancy, pelatih bola basket prof dari Dallas sudah menangani latihan fisik Martina sejak 3 bulan sebelumnya. Martina adalah pemain emosional yang pernah kehilangan kewarganegaraan karena lari ke AS dari Ceko setelah menang di Wimbledon 1978. Nancy memberi dorongan mentalnya, sedangkan Renee yang mematut-matut pakaiannya sebelum bertanding sambil membicarakan strategi. Strategi Martina mengalahkan Christ Evert adalah memancing lawannya ke depan net dengan drop volley. Sejak ditangani tim pengasuh itulah Martina menjadi pemain top. Ia selalu sukses sebagai finalis dalam 19 turnamen yang diikutinya sejak tahun lalu dan memenangkan 14 turnamen. Termasuk 3 dari 4 turnamen rangkaian Grand Slam, yakni Australian Open (Desember 1981), French Open (awal Juni 1982) dan terakhir di Wimbledon 1982 itu. Tinggal turnamen Forest Hill (di AS) September mendatang yang diincarnya untuk jadi milioner. Bila menang ia mendapatkan hadiah utama plus hadiah Grand Slam US$ 1 juta. Setelah memenangkan seri ke-3 di Wimbledon, ia memperoleh hadiah US$ 500 ribu plus hadiah pertama Wimbledon, ? 37,500. Kejuaraan ini dimulai 1887 dan sejak 1927 menerapkan sistem seeding. Pemain yang di-seeded teratas di Wimbledon dan mencapai final, keluar sebagai juara. Dari 49 kesempatan, terjadi 23 kali pemain pria dan 25 kali pemain putri yang ditempatkan teratas, keluar sebagai juara. Ramalan panitia seeding yang menempatkan John McEnroe di urutan teratas, ternyata sedikit meleset. Karena Jimmy Connors, pemain urutan kedua, hanya menang tipis atas juara bertahan rekan sewarga AS, John McEnroe. Kedua pemain kidal itu harus bertarung alot 4 jam 14 menit dalam lima set. Mula-mula mereka berbagi angka sama 6-3, 3-6, 7-6, 6-7. Tapi akhirnya McEnroe menyerah 4-6. Jimmy Connors, 29 tahun, memang lebih berpengalaman dari McEnroe, 23 tahun. Connors pernah menjuarai Wimbledon 1974. "Jimmy berada dalam kondisi puncak," kata McEnroe -- ia tak berani mengakui bahwa ia kurang memperhitungkan pemain yang hampir masuk golongan veteran itu. Jimmy Connors agaknya melihat sekaranglah kesempatan baginya untuk mengulang prestasinya. Beberapa kali ia kandas di final oleh Bjorn Borg (1977 dan 1978). Kebetulan Borg kali ini tidak ikut, maka Connors mempersiapkan dlri dengan pukulan-pukulan ampuhnya. Servis-servis lawan beberapa kali langsung disambarnya dengan pukulan mematikan dan merebut angka ace (menang sekali pukul). Servisnya yang keras sambil mencondongkan badan ke depan supaya siap menerkam bola pengembalian lawan, sering pula membuahkan angka ace baginya. "Jika Connors telah melakukan semua ini sejak 1974, saya yakin gelar juara telah beberapa kali direbutnya, pun melawan Bjorn Borg," komentar pemain top awal 1970-an, John Alexander. Pemain berpengalaman dari Australia ini dirontokkan Connors di putaran kedua. Kata-kata Alexander memang pernah dibuktikan Connors dengan mengalahkan top seeded Bjorn Borg di Turnamen Molson Kanada Februari lalu. BJORN Borg, juara lima kali, sekanrang tidak ikut. Tindakan ini sebagai protes karena tidak di-seeded, karena menurut panitia ia tak mau ikut dalam minimal 10 turnamen seri Grand Prix 1982. Pemain top dunia bukan Borg seorang yang tidak ikut. Ivan Lendle, pemain spesialis lapangan gravel dari Ceko dan ranking teratas Asosiasi Petenis Profesional (ATP) tak muncul karena katanya ia tidak cukup 3 bulan mempersiapkan diri bermain di padang rumput Wimbledon. Di pihak lain, Guillermo Vilas dan Jose Luis Clerc (Argentina) memprotes Inggris soal Malvinas. Sedangkan Eliot Teltcher (AS) juga tak turut karena belum lama ini cedera. Tak ikutnya 5 petenis anggota 10 besar dunia itu ditambah hujan sering turun ternyata tidak mempengaruhi pemasukan uang dari karcis penonton di arena berkapasitas 30.000 penonton Wimbledon. Banyak tukang catut karcis, 66 orang tertangkap polisi, yang mencatutkan karcis bernilai ?50 dengan harga ?500 sampai 1000. Konon panitia yang mengeluarkan biaya ?3 juta tidak rugi. Di tahun 1973 ada 78 petenis prof memboikot Wimbledon dan panitia rugi. Hal itu membuktikan, turnamen ini bukan lagi arena sport murni yang diincar pemain untuk memperoleh prestise, tetapi uga turnamen yang penuh pesan sponsor, berikut berbagai syarat dalam menentukan pemain. Misalnya: pemain yang boleh ikut harus melalui kualifikasi dengan sekurangnya 10 turnamen GP. Panitia Wimbledon telah memutuskan pekan lalu, bahwa pemain yang pernah 3 kali menjuarai Wimbledon dalam 4 tahun terakhir, bisa ikut. Berarti Borg bisa ikut tahun depan -- kalau ia masih mau. Untuk menunjukkan prestasi, atau sekaligus mencari uang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus