Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Manchester United Kian Terpuruk

Jeda internasional akan menentukan nasib Solskjaer.

8 Oktober 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemain Newcastle United merayakan kemenangannya atas Manchester United di St James’ Park, Newcastle, Inggris, Ahad lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NEWCASTLE - Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, 46 tahun, sudah punya rencana menghadapi jeda internasional kali ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Libur selama sepuluh hari dianggapnya cukup untuk memulihkan kondisi para pemainnya, seperti Paul Pogba dan Anthony Martial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam bayangannya, mereka tentu sudah pulih dan bisa dimainkan saat meladeni Liverpool, 20 Oktober mendatang.

"Pertandingan melawan Liverpool akan jadi saat yang sempurna untuk kami," katanya.

Namun semua itu tentu bisa jadi tinggal rencana. Menilik laga melawan Newcastle, yang berakhir dengan kekalahan 0-1, pertanda buruk pun segera menghampiri Solskjaer.

Ramai diperbincangkan di media Inggris, jeda internasional merupakan saat yang tepat untuk memakzulkannya.

Jeda kompetisi selama hampir sepuluh hari itu merupakan waktu yang pas bagi manajer baru untuk melakukan konsolidasi dengan para pemain.

Massimiliano Allegri, bekas pelatih Juventus yang sampai saat ini menganggur, merupakan nama yang paling kencang terdengar untuk menggantikan Solskjaer.

Pengalamannya membawa Juventus menjadi juara lima kali Seri A dianggap pas untuk membenahi Setan Merah yang tengah terkulai.

Tentu saja ini baru sebatas rumor. Pihak klub masih mempercayai kiprah mantan Manajer Cardiff City itu.

Sampai sebelum laga melawan Newcastle digelar, wakil CEO klub, Ed Woodward, masih optimistis Solskjaer bisa mengatasi masalah dalam tim.

Solskjaer juga punya dalih. "Membangun tim tidak bisa sehari dilakukan. Roma tidak dibangun dalam sehari," katanya beberapa waktu lalu.

Namun posisi United kini bercokol di peringkat ke-12 papan klasemen. Nilai ini hanya terpaut dua poin dari zona degradasi.

Pencapaian kali ini merupakan yang terburuk dalam sejarah klub. Mereka hanya beroleh 9 poin dari delapan laga.

Hal itu terakhir terjadi pada musim 1989/1990 atau beberapa tahun sebelum Liga Primer diluncurkan.

Masalah yang terjadi dalam tim memang tidak main-main. Kiper United, David de Gea, menyebut penampilan mereka jauh dari kata layak.

"Kami tak sanggup bikin peluang gol, kacau saat membawa bola. Saya tidak tahu lagi harus berkata apa," kata pemain berusia 28 tahun itu.

Menurut De Gea, saat ini kondisi mental dan pikiran para pemain tidak tenang.

Menurut dia, semuanya teramat kacau. Satu-satunya cara adalah mengakhiri kondisi buruk ini. "Kami harus kerja keras untuk memperbaiki diri. Tidak ada cara lain," kata mantan kiper Atletico Madrid itu.

Solskjaer sendiri tak menampik kondisi buruk pada pemainnya. Mereka dinilai ceroboh dan tak punya visi jelas ketika menyerang.

Kabarnya, dia akan mengevaluasi skuadnya dalam waktu dekat. Solskjaer memang punya rencana, tapi para petinggi klub dan desakan fan bisa mengubah semuanya.

BBC | GOAL | INDRA WIJAYA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus